06. Meet and flirt

6.6K 310 1
                                    

Aku berdiri disebelah Yui yang sedang asyik melihat-lihat lukisan yang terpasang rapi di dinding putih itu. "Apa yang kau lihat?" Tanyaku namun Yui hanya terdiam tanpa membalas perkataanku.

"Yui!" Seruku, "gezzzz!!!"

Aku menyesal datang bersama Yui, ku pikir kami akan pergi ke suatu tempat yang bagus namun malah jadi seperti ini, keterlaluan, aku bosan melihat lukisan-lukisan yang terpajang disini! Ini benar-benar menjadi penderitaanku.

Saat aku sedang berdumel dalam hati, seseorang menepuk pundakku yang membuatku reflek terkejut, "Shimazaki?". Aku dan Yui sontak menoleh ke arahnya dan mendapati Anna di depan kami.

Anna dan Yui terkejut dan menatap satu sama lain.

"Yokoyama.."

"Iriyama.."

suasanapun berubah menjadi sangat aneh,

"Apa kabarmu, Yokoyama?"

"Baik,"

Anna tersenyum dan menatap kearahku, "Shimazaki, kau kenal dengan Yokoyama?"

"Dia-" belum selesai aku bicata Yui langsung menimpalnya.

"Dia pacarku yang baru,"

Anna seketika terkejut, "o-oh.. benarkah?"

"i-itu..."

Yui segera menarik lenganku, "kami permisi," dan pergi meninggalkan Anna sendirian.

Aku melepas genggaman Yui begitu ia menarikku begitu jauh, "hei, apa yang kau lakukan!"

Yui hanya terdiam tanpa kata sembari menatapku, tatapannya begitu berbeda dari biasanya. "... ada apa?"

"Kau.." dia memelukku dengan erat.

"Y-yui!"

--

Anna menaikkan ponselnya untuk menelfon seseorang, wajahnya terlihat marah dan dia terlihat sangat sinis. "Hallo, Yuria!"

"Anna, ada apa?"

"Kau tahu bahwa Yokoyama sudah mempunyai kekasih baru?"

"Tidak. Memang kau tahu?"

"Aku melihatnya bersama kekasih barunya,"

"Benarkah? Siapa!"

"Temanmu, Shimazaki"

--

"Yui, lepaskan.. kita dilihat banyak orang!"

Yui masih memelukku erat sambil membenamkan wajahnya ke pundakku, aku hanya menepuk pundaknya untuk membuat dirinya melepaskan pelukannya. Jujur, tatapan orang-orang membuat diriku sangat gugup.

"Yui!"

"Diamlah," sahutnya.

"Apa? Bagaimana aku bisa diam kalau kau-"

Aku berhenti bicara saat melihat Yui menangis begitu ia mengangkat kepalanya menatapku. Aku hanya ternganga begitu melihat Yui yang menangis dengan mata merahnya.

"Yui, ada apa?"

Dia terdiam sambil menyeka air matanya,

"Aku,"

"Kapan kau menjadi pacarku?"

".. apa?"

"Jadilah pacarku, Shimazaki!"

--
my private class: 06
End

My Private ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang