"Apa...?!" Ku dengar suara cempreng Rena menggema di kamarku. Aku hanya mengangguk pasrah, tidak mau peduli lagi dengan teriakkannya yang memekatkan telinga.
"Kau serius kalau Yuihan memintamu menjadi pacar?"
"Memaksa, tepatnya!" Aku mendengus kesal sembari melempar muka.
"Astaga, akhirnya kau laku juga!" Rena tersenyum jahil. Segera ku toyor kepalanya hingga ia terkekeh pelan. "Hmm.. kalau begini, mungkinkah kau akan..."
"Akan apa?"
Rena menyatukan jari-jarinya seperti..
Keparat,
"Mesum!!!" Seruku kesal, ia menjadi incaran bantal disebelahku. Dia hanya tertawa dengan candaan mesumnya itu.
"Itu wajar, ok? Umurmu juga sudah cukup!"
"aku bukan kau!"
"Kau pasti akan menyukainya," dia berkedip di depanku, "first kiss is like a drug"
"Maaf, aku tidak ngerti bahasa inggris," ujarku.
"Sialan, percuma saja dong!"
Aku menindik bahu dan tersenyum licik padanya. Rena hanya memanyunkan bibirnya. Seketika aku teringat oleh Anna dan Yui. Apa hubungan mereka berdua? Aku merasa pernah mengetahuinya namun kenapa otakku tidak bisa mengingatnya? Yang aku ingat aku hanya mengatakan bahwa kehidupan Yui bagaikan drama..
Dan aku telah masuk ke dramanya..
--
"aku akan menjemputmu nanti!" Seru Rena sambil melambai menjauh. Yui dan aku hanya tersenyum sebelum akhirnya masuk bebarengan kedalam apartmentnya.
aku hendak masuk ke berandanya namun Yui menahanku, aku menoleh dengan cepat dan menatapnya heran. "Ada apa?"
"Hari ini kita tidak perlu belajar itu,"
Aku mengeritkan dahi,"lalu?"
"Kau belum menjawabku,"
Aku tertegun, sialan. Kejadian waktu itu dia masih mengingatnya..
Flashback
"Y-yui, kau tahu, aku..."
Yui melepas pelukkanya, "aku tahu, aku terlalu terburu-buru,"
aku terdiam melihat penyesalan di mata Yui,
"Aku tahu, maafkan aku"
Tiba-tiba dadaku terasa tersentuh, ku seka air matanya yang mengalir dan tersenyun lembut, "bukan begitu maksudku Yui,"
"Lalu apa?"
"A-aku tidak bisa mengatakannya!" Seruku dengan wajah memerah.
--
"Amm.. aku masih belum bisa mengatakannya!" Elakku. mata Yui menatap tajam mataku yang sudah bermain liar mengitari ruangannya.
tiba-tiba Yui mendorongku ke kasurnya dan menimpaku dengan tubuhnya, "Paru, kau tahu.." dia menatapku masih dengan tajam namun tidak setajam tadi, ada sesuatu yang tersembunyi dibalik matanya... dan itu membuatku takut,
"Y-Yu..." dia menghapus jarak antara kami,
"Diam,"
aku merasakan sensasi aneh di bibirku dan aku tahu,
Dia menciumku,
"Mlhhmm..." ia melumat bibirku perlahan namun nikmat, dia membersihkan wajahku dari rambut-rambut yang bertebaran. aku menengang, i-ini...
aku tidak bisa menerimanya, aku merasa sangat,
Geli,
Nikmat,
Aku...!
"Yui!" Seruku begitu berhasil mengelak dari ciuman maut Yui, "he-hentikan!!!"
Namun Yui menghiraukan dan mulai menjilati telingaku yang bebas terpajang di depannya.
"Ohh---!!!" Aku menggerang, kenikmatan luar biasa ini tidak pernah ku rasakan sebelumnya. Makin dalam! Dia bahkan mengigit pelan daun telingaku sesekali mengisapnya lembut. Aku bergejolak kegelian namun tubuhnya menguat seolah ingin membiarkan aku diam dalam dekapannya.
"Y-yui.. ahh..." ku rasakan hangatnya lidah Yui yang bermain di leherku saat ini, "yui! Yui!"
"Kau menikmatinya,sayang?"
Aku menutup kedua mataku dan mengatur nafasku yang hampir berhenti karenanya, dia hanya menatapku lembut untuk kesekian kalianya, "ku anggap itu iya.."
Dia memegang kedua pipiku dan membuat aku berhadapan dengannya, "hisap ini," dia menjulurkan lidahnya ke mulutku. Seperti sihir, aku hanya membuka mulutku dan menghisap lidahnya dengan pelan namun makin lama aku mulai merasa kehilangan kendali,
Ku kulum lidahnya dengan cepat dan ku hisap secara rakus. Ke-kenapa bisa se-sefantastik ini?!
"Ummhh... lllh..."
desahan Yui memperkuat nafsuku untuk menyantap lidahnya yang sudah membuat hampir semua mulutku penuh dengan liurnya. ku eratkan pinggangnya dengan tubuhku hingga ia mendekay lagi padaku, "lhhhhmmm.... hhhh..."
Namun dia berhenti dan membantuku duduk di tepi kasur, dia duduk dipangkuanku, dan berbisik di telingaku, "siap untuk yang lebih dari ini, Paru?"
Aku mengangguk tanpa ku sadari,
"Ok, kita mulai!"
--
My private class: 07
The end
KAMU SEDANG MEMBACA
My Private Class
RomansSeorang guru private yang mengetahui masalaluku dan berpengaruh pada masa depanku ini, Membuatku menggila. [Completed]