Sheron senang sekali hari ini, akhirnya ia dapat pergi keluar juga dari mansion mewah milik Orang tuanya.
Hari ini adalah hari pernikahan sepupunya Kenzo, yang usianya terpaut 5 tahun lebih tua dari dirinya. Tentu saja sheron sangat bersemangat, ia tidak sabar untuk bertemu banyak orang.
Sepanjang hari Sheron tidak berhenti bersenandung riang, membuat para pelayan tersenyum geli saat melihat tingkah lakunya.
"Mam, bagaimana penampilanku?" tanya She dengan memutar tubuhnya pelan, sambil mematut dirinya di depan cermin besar setinggi orang dewasa.
Mamanya hanya tersenyum lembut, dia mengusap rambut gadis itu dengan sayang.
"Kau terlihat sempurna putriku," ucapnya bangga.
Ya putrinya terlihat sangat menawan malam ini, bagaikan tokoh dalam dongeng seribu satu malam, dengan rambutnya yang indah tergerai bebas, berhiaskan Tiara perak yang semakin memancarkan keanggunan sekaligus keeleganan yang memukau.
"Mama tidak bohong kan?" Tanya She memastikan, gadis itu masih tidak yakin akan jawaban Mamanya.
"Tentu saja sayang, untuk apa Mama bohong. Sekarang ayo kita turun, Papamu telah menunggu di bawah sejak tadi." Jawab Gloria lembut, sambil menggandeng lengan Putrinya menuruni anak tangga menuju lantai bawah.
+++
Sheron melangkah dengan anggun di samping kedua Orang tuanya. Ratusan pasang mata lelaki muda sontak menatapnya takjub sekaligus kagum,
Oh...this is allso amazing, everthing looks wonderful.
Beberapa bodyguards terlihat berdiri tepat di belakang Sheron, tatapan mereka tampak serius dan waspada dengan keadaan sekitarnya.
Mereka bertiga langsung melangkah menuju pelaminan, yang terus di dampingi oleh kelima pengawal pribadi berpenampilan sangar tersebut.
"Apa kabar sepupuku sayang, kau selalu terlihat cantik seperti biasanya." Sapa Kenzo sambil mengulurkan tangannya, tidak menyadari bahwa pengantin wanitanya terlihat kesal karna suaminya telah memuji wanita lain tepat di hadapannya.
Mereka berdua saling berpelukan, sampai suara deheman di samping menghentikan kegiatan mereka. Kenzo tersadar, ia segera menoleh ke samping, menatap santai istrinya yang melotot galak.
"Aduh sayang jangan galak-galak gitu dong, Sheron kan sepupu aku, masa kamu juga cemburu sih sama dia." Ucap Kenzo sambil merangkul bahu istrinya lembut.
"Kamu tuh ya nggak ilang-ilang genitnya. Semua cewek kamu rayu, pake acara modus lagi meluk-meluk," ujar Dina istrinya pura pura marah, yang tak lain juga sahabat baik Sheron.
"Sudah, jangan berdebat lagi. Tuh coba lihat, para tamu undangan sudah mengantri di belakang sejak tadi." Ucap Mama Sheron sambil tersenyum geli.
Kontan kedua pengantin itu mengalihkan pandangan mereka ke arah samping, dan kedua mata mereka langsung membulat lucu, melihat antrian yang telah berbaris panjang hingga di bawah panggung.
"Hahaha..." Sheron langsung tertawa melihatnya, seketika gadis itu menutup mulutnya ketika kedua pengantin itu menatapnya tajam.
"Ups sorry." jawabnya kemudian, dan kembali melangkah menghampiri Orang tua Kenzo yang berdiri di samping anaknya.
"Selamat ya Paman atas pernikahan Kenzo, kapan nih paman nyusul?" ucap Sheron santai, pada Omnya yang sudah lama hidup menduda semenjak kematian istrinya.
"Sheron!" Tegur Gloria merasa tidak enak, sedang Hendra menanggapinya dengan santai.
Hendra tersenyum manis menatap keponakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Love
Non-FictionCinta seharusnya indah Cinta seharusnya tulus Cinta seharusnya bahagia Cinta seharusnya tidak menyakiti Cinta seharusnya saling berbagi Cinta seharusnya menerima perbedaan Tapi dapatkah cinta bertahan, jika orang yang kau cintai tidak mengingink...