Kepanikan (13)

7.4K 504 3
                                    

"Ada apa Do, kenapa wajahmu sangat tegang?" Ucap papa She heran.

"Tuan .. nyonya, Nona She dalam bahaya!"

"Apa!" Ucap mereka berdua serentak.

"Apa maksudmu Do, coba jelaskan," ucap Johan berusaha tenang, sedang Gloria mulai tampak pucat dengan bibir bergetar.

Rido segeta mengeluarkan topeng kain berwarna hitam, dengan bercak darah, ia lalu menyerahkan benda tersebut
pada Johan yang menerima-nya dengan mimik heran.

"Saya tidak sengaja menemukan benda ini di kamar Nik yang dulu Tuan," jelasnya kemudian.

"Lalu?" Tanyanya penasaran.

"Sewaktu anda berdua pergi ke Bandung, ada seseorang yang mencoba membunuh Nona, dan topeng itu sama persis dengan yang di gunakan pelaku." ucap Rido menjelaskan.

"Maksudmu, kau mencurigai Nik adalah pelakunya?"

"Begitulah Tuan."

"Tapi kecurigaaamu itu sangat tidak masuk akal Do, Nik adalah salah satu bodyguard terbaik di dunia yang sudah banyak mendapat perhargaan atas loyalitas dan kejujurannya."

"Saya juga tidak percaya Tuan kalau Nik sanggup melakukan itu, tapi semua bukti mengarah padanya." Jawab Rido lagi.

"Hubungi kantor pusat tempat Nik bekerja, aku ingin informasi data lengkap tentang Nik secepatnya!" putus Jason kemudian.

"Baik Tuan." Ucap Rido, dia segera berlalu meninggalkan ruangan itu dengan segera.

"John, bagaimana nasib She, aku cemas sekali." Ucap Gloria gelisah.

"Tenanglah Glo, kita sedang menunggu hasilnya, mungkin saja ini hanya kesalahpahaman belaka," ucap Johan lembut, menenangkan istrinya yang mulai terlihat panik.

Tidak lama Rido kembali, wajahnya lebih tegang dari yang tadi, dan itu membuat keduanya semakin cemas.

"Bagaimana?" Tanya Johan tidak sabar.

"Maaf Tuan, lelaki itu bukanlah Nik. Dia adalah Arga, seorang pembunuh profesional dari Rusia yang terkenal sangat kejam," Jawab Rido dengan suara rendah, ia juga tidak menduganya samasekali, kalau pria yang selama ini di kenalnya sangatlah berbahaya.

"Tapi, bagaimana bisa?" Tanya Johan lagi.

Dengan segera Rido mengeluarkan sebuah photo dari saku jasnya dan menyerahkannya pada johan.

"Itu photo Nik yang asli Tuan, kemungkinan besar ia telah dibunuh oleh si pelaku, dan Arga telah mengambil dan merubah indentitasnya menjadi Nik," jelas Rido lagi.

"Ya Tuhan.." ucap Gloria lemas, wanita itu seketika pingsan.

"Kalian cepat urus Gloria, jangan diam saja!" Bentak Johan panik pada para pelayan yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka berada. Para pelayan yang kaget sontak bergerak cepat, mereka langsung memapah tubuh Gloria menuju kamarnya.

"Do, persiapkan semuanya. Kita pergi ke pameran sekarang, mudah-mudahan semua masih belum terlambat," ucap Johan kalut.

Setengah berlari mereka memasuki lima buah mobil range rover yang terparkir di halaman, dan melesat pergi dengan kecepatan sangat tinggi.

Di lain tempat tampak She dan Nik masih melihat lihat pameran buku, She tampak kesal pada sekelompok gadis muda yang berusaha menarik perhatian Nik, dengan cekikikan nggak jelas mereka, She lalu memeluk lengan Nik sambil menariknya keluar dari ruang pameran.

"Kau ini kenapa sih?" Tanya Nik kesal, karna gadis itu dengan tiba-tiba menariknya.

"Aku bosan kita pulang saja," ucap She jutek sambil menarik tangan Nik untuk mengikutinya. Nik tampak tak suka akan perlakuan gadis itu, tapi lelaki itu hanya diam saja, membiarkan She menggenggam lengannya.

Black Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang