Part 5

2.1K 164 0
                                    

"Beneran mi. Kalau mami gak percaya, coba mami tanya Rita. Pacarnya Bryan satu angkatan sama aku mi. Bahkan Grace pernah dilabrak di depan umum sama pacarnya Bryan. Iya kan ta?", ucap Grace yang membuat semuanya terkejut.

"Bener itu Bryan?", ucap mama Bryan.

"Gak mi, tante. Itu bukan pacar Bryan. Aku sudah konfirmasi sendiri karena gak sengaja denger dari temen-temen asdos senior aku yang juga temennya Bryan pas sekolah dan kuliah soal cewek itu. Dia cuma tergila-gila sama Bryan sejak Bryan masuk SMA, cewek itu masih SMP pas Bryan masuk sekolah itu. Yang gak disangka dia bahkan pindah kuliah ke Jakarta saat tahu ternyata Bryan masih kuliah S2 di Jakarta dan sengaja masuk ke kampus yang sama dengan Bryan dan aku juga baru tahu dari Diandro, dia yang baru kenal saat kuliah juga tahu tentang cewek itu yang tergila-gila sama Bryan. Sejak ngelabrak itu juga, setau aku dia cuti kuliah. Kalau kata temen-temen yang ngetem di ruang asdos waktu sehabis kejadian itu, Bryan malah marah dan memperingati Feli biar gak macem-macem lagi sama Grace. Bahkan kata temen aku yang sengaja duduk samping meja Bryan buat nguping, Bryan ngakunya sama cewek itu kalau Grace itu calon istrinya. Itu juga abis sidang skripsi aku baru denger dari temen-temen yang lain lagi yang bukan temen Bryan, jadi aku baru yakin memang apa yang asdos senior itu bilang bener.", jelas Rita panjang lebar pada yang lainnya.

Penjelasan Rita hanya mampu membuat Grace terbengong-bengong kaget mendengar perbedaan 180 derajat pendapat Rita mengenai Bryan saat terakhir bertemu di halaman parkir dengan saat ini. Otak Grace kini tidak mampu mencerna semua yang didengarnya. Tiba-tiba pikirannya menjadi kosong mengingat kejadian di kampus saat ia dilabrak Feli. Setelah itu Grace seperti tidak bisa mendengar apa-apa lagi yang menjadi perbincangan mereka. Semuanya tiba-tiba gelap di mata Grace. Grace saat ini sudah seperti mayat hidup. Mata nya yang kecil tidak memejam. Tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Grace juga tidak merespon suara-suara yang ada di sekitarnya. Hanya terduduk diam di meja makan tersebut. Tiba-tiba tubuhnya tumbang jatuh ke dalam pelukan Bryan yang refleks menangkap Grace terjatuh ke arahnya seperti orang tak sadarkan diri namun matanya tetap terbuka. Matanya memang terbuka, tapi pandangannya gelap hanya sempat sekilas terlihat samar-samar bayangan wajah seorang pria yang sangat dekat di wajahnya memanggilkan namanya.

"Grace.."

=================================================================================================

Setelah beberapa hari setelah kejadian malam itu, kondisi Grace sudah membaik setelah dokter pribadi keluarga Grace memberikan penanganan intensif. Grace akhirnya bisa memejamkan matanya setelah mendapat suntikan obat tidur dan diberikan cairan infus serta beberapa macam obat disuntikkan ke tabung infus Grace. Dalam dua hari Grace tidak memerlukan infus maupun suntikan obat tidur kembali. Kata dokter hanya perlu membiarkan Grace istirahat total tanpa diganggu.

"Grace, kamu mau ke mana?", ucap mama Grace saat melihat Grace sudah siap-siap pergi.

"Mau kuliah mi. Nanti Grace ketinggalan banyak mata kuliah mi kalau bolos terus. Bulan depan kan udah UAS mi. Besok Rita wisuda kan mi?", ucap Grace

"Iyah Grace, kamu mau tetep ikut? Kalau gak enak badan, kamu gak usah ikut", ucap mama Grace.

"Grace udah ga pa pa kok mi. Buktinya udah semangat ke kampus lagi meskipun hari Jumat. Ya udah mi, Grace jalan dulu. Bye mi." Grace yang baru keluar rumah sebenarnya bingung apa yang terjadi sampai ia sakit. Bahkan ia tidak mengingat apa yang telah terjadi selama satu tahun terakhir. Kata orang tuanya, Grace hanya kecapekan belajar, otaknya terlalu lelah bekerja sehingga menghapus beberapa memori Grace. Alasan yang pernah diucapkan kedua orang tuanya ketika Grace menanyakan mengapa ia tidak mengingat kehidupan masa kecilnya di Surabaya.

"Hai Grace", ucap seseorang dari dalam mobilnya saat melihat Grace yang sedang berjalan kaki hendak menuju ke minimarket.

Grace menoleh, keluarlah seorang pria dari mobil yang sudah sepenuhnya menepi tersebut. Grace rasanya pernah melihat wajahnya sekilas dalam mimpinya secara samar-samar, namun tidak begitu yakin dan tidak dapat mengingat siapa orang yang menyapanya itu.

FORGETFUL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang