*31 Desember 2015*
"Pagi semua", ucap Bryan saat tiba di ruang keluarga yang ada di villa tersebut.
Waktu memang menunjukkan masih pukul 8 pagi, sehingga baru ada mama papa Grace dan mama papa Bryan di sana.
Tapi tak disangka oleh Bryan, Grace muncul sambil membawakan nampan berisi kan cangkir kosong serta teko berisikan kopi dan teko lainnya berisi teh.Kemudian Grace beranjak lagi dari sana dan kembali membawa gula, creamer, singkong yang sudah diolah serta cangkir tambahan untuk Bryan yang dilihatnya sudah duduk bersama dengan yang lainnya.
Rita, Yenny, Diandro dan Deny masih belum keluar dari kamarnya. Mereka masih asik menikmati tidur mereka.
"Thanks Grace", ucap Bryan saat Grace memberikannya secangkir kopi yang sudah diberikan creamer oleh Grace.
"Wah, meskipun lupa ingatan, tapi Grace tahu aja selera kopinya Bryan. Yang lain ditanyain mau minum apa, tapi kalau Bryan langsung dibikinin aja.", goda mama Grace.
"Tuh pa, Grace pagi-pagi udah bangun, siapin kita teh kopi sama cemilan, sarapan dia udah bantu siapin. Tahu lagi selera Bryan. Grace ini calon istri idaman banget yah Bry", ucap mama Bryan.
"Eh, iyah ma", ucap Bryan sedikit terkejut mendengar pertanyaan mamanya.
Grace hanya bisa diam mendengar percakapan mereka. Wajah Grace sedikit memanas saat mendengar jawaban dari Bryan.
Grace kemudian pamit untuk sarapan. Kedua orang tua Grace dan orang tua Bryan sudah sarapan sedari tadi.
Bryan pun memutuskan untuk ikut sarapan bersama Grace. Bryan duduk di samping Grace yang sudah mulai menyantap makanannya.
"Eh Bry, mau makan juga?", tanya Grace saat melihat Bryan sudah duduk di sampingnya.
Bryan hanya mengangguk mendengar pertanyaan dari Grace.
Grace kemudian bangkit dari tempat duduknya dan beralih menuju ke dapur untuk mengambilkan piring kosong serta mengambilkan nasi dari dalam rice cooker yang ada di dapur.
"Segini nasinya cukup Bry?", tanya Grace saat meletakkan piring tersebut di depan Bryan.
"Cukup Grace. Makasih.", ucap Bryan sambil tersenyum.
Bryan tahu di mana ia harus mengambil piring dan nasi, namun sejak menginjakkan kaki di villa tersebut, Bryan selalu mencari cara agar selalu makan bersama dengan Grace.
Orang tua Grace dan orang tua Bryan biasanya makan terlebih dahulu. Yang muda-muda jam makannya sesuka hati mereka.
Setiap kali Bryan hendak makan, ia akan meminta tolong pada Grace untuk diambilkan piring beserta nasinya. Sehingga baru beberapa kali, Grace menjadi terbiasa untuk mengambilkan untuk Bryan tanpa Bryan ucapkan.
Selesai sarapan, Grace membereskan peralatan dapur yang tadi digunakan untuk memasak serta peralatan makan yang sudah menumpuk.
Kemudian setelah selesai, Grace memilih duduk santai di taman samping rumah sambil mengotak atik handphonenya. Entah berselfie ria, melihat media sosial dengan bantuan wifi portable nya. Kalau mengharapkan sinyal handphone sudah tidak mungkin.
Grace memperhatikan keadaan sekitarnya. Para orang tua masih asik mengobrol di ruang keluarga, termasuk Bryan juga di sana.
Grace kemudian masuk ke dalam kamarnya. Rita dan Yenny masih tertidur pulas. Grace beranjak keluar villa melewati ruang keluarga.
"Mi, Grace jalan keliling sebentar yah di luar.", bisik Grace kepada mamanya.
"Sama siapa? Sendiri? Nanti kamu nyasar lagi. Bryan, bisa tolong temanin Grace gak? Dia katanya mau jalan keluar sebentar. Tante takut dia nyasar lagi.", ucap mama Grace.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGETFUL LOVE
RomanceNyokap tuh nyebelin banget. Masa setiap temennya dateng pasti berujung dengan kalimat "Gimana kalau anak kita dijodohin?". Emang gue gak laku? Yah walau kenyataannya gue belom pernah pacaran dan gak ada cowok yang deketin gue. Gue juga sadar diri ka...