Part 9

1.5K 124 0
                                    

"Maaf yah tante. Pasti kaget deh pagi-pagi tadi lihat Grace ada di ruang tamu.", ucap Grace yang sekarang sudah duduk di ruang tamu rumah Bryan.

"Ga pa pa Grace. Tadi Bryan sudah jelasin kok. Katanya kalian abis nonton horor, tapi kamunya ketakutan sendirian di rumah. Tante seneng kok lihat kamu nginep di rumah kita, ingetin tante waktu dulu kamu kecil juga pernah nginep di rumah", ucap mama Bryan.

"Eh, waktu kecil tante?", tanya Grace bingung.

"Iyah waktu kalian masih tinggal di Surabaya. Kamu sama Rita pasti tiap hari main ke rumah. Terus kalau kamu ke rumah, Bryan nya masih belum pulang sekolah, kamu bakal nangis terus di taman rumah, sampai Bryan pulang. Kamu gak mau main sama Rita atau Yenny. Cuma mau mainnya sama Bryan.", ucap mama Bryan sambil mengingat masa kecil anaka-anaknya.

"Masa sih sampe segitunya aku tante?", tanya Grace tidak percaya dirinya sampai secengeng itu.

"Emang Grace. Lo diajakin main sama gue ama Rita pake segala cara juga ogah. Maunya main sama Bryan aja.", ucap Yenny yang baru muncul ikut bergabung duduk di ruang tamu.

"Nahhh, sebentar Grace. Tante ada simpen foto kalian masih kecil. Tante ambil dulu.", ucap mama Bryan sambil berlalu ke dalam sebentar. Tak butuh lama mama Bryan sudah muncul membawa album foto.

"Nih Grace foto-fotonya. Kamu lihat deh. Yang ini kamu sama Bryan. Sampingnya Rita sama Yenny. Kamu lihat deh, di mana ada Bryan pasti ada kamu Grace", ucap mama Bryan sambil tersenyum menunjukkan foto-foto masa kecil mereka.

"Wah, lagi pada ngomongin apa nih?", ucap Bryan yang baru keluar dari kamarnya langsung duduk di pinggir sofa sebelah Grace duduk. Grace memperhatikan foto masa kecil mereka secara seksama.

"Anak-anak ini! Ini kan yang ada dalam mimpi ku. Taman ini! Boneka ini!", batin Grace

"Dulu yah kalau Grace nangis suka sampai ketiduran kan mi, Bryan kalau pulang sekolah nyamperin Grace pasti suka cium pipi Grace dulu sebelum bangunin Grace.", ucap Yenny yang semakin mengejutkan Grace. Apa yang diucapkan Rita mirip sekali dengan mimpinya yang sering berulang itu.

"Berarti yang di dalam mimpi itu, bukan cuma mimpi.", batin Grace. Tiba-tiba Grace merasakan sakit di kepalanya. Pandangannya buram dan gelap seketika.

"Graceee!!", ucap Bryan yang menangkap Grace yang pingsan ke arahnya.

=================================================================================================

*2001*

Tidak ada yang menyangka peristiwa naas itu akan terjadi. Malam itu kedua orang tua Grace dan Bryan pergi menghadiri pesta pernikahan anak tetangga mereka. Kali ini mereka sengaja tidak mau membawa anak-anak mereka karena tempat pesta pernikahan cukup jauh dan memakan waktu. Ditinggalkannyalah Grace dan Rita di rumah Bryan yang hanya dijaga oleh seorang pembantu. Lebih tepatnya Grace merengek agar di perbolehkan main dan menginap di rumah Bryan lagi.

Jam di dinding menunjukkan pukul 12 malam. Kedua orang tua Grace dan Bryan masih belum kunjung pulang. Grace kecil yang sudah tertidur, terbangun. Ia berusaha membangunkan Rita. Grace ingin ke toilet tapi takut karena suasana rumah gelap. Tapi Rita juga tak mau bangun meskipun sudah Grace ganggu sedemikian rupa. Kali ini, Grace mencoba membangunkan Yenny, tapi responnya sama. Tiba-tiba Grace mendengar suara grasak grusuk di luar kamar Yenny. Grace kecil yang penasaran berusaha meraba-raba keluar kamar Yenny penasaran dengan suara itu.

"Bibi.. Bryan..", ucap Grace kecil saat berhasil keluar kamar Yenny.

Suara berisik tersebut menghilang saat Grace memanggil bibi dan Bryan. Grace kecil berusaha meraba-raba hendak menuju ke kamar Bryan, ingin minta ditemani ke toilet. Tiba-tiba saat meraba hendak ke kamar Bryan, Grace tersandung sesuatu hingga terjatuh. Ada cairan basah saat tangan Grace menyentuh lantai. Saat itu pula terdengar suara mesin mobil di halaman rumah Bryan. Tak lama listrik di rumah Bryan berfungsi kembali. Grace memperhatikan tangannya yang basah, berwarna merah. Dilihatnya ke lantai asal cairan merah itu berasal dan penyebab ia tersandung. Bibi yang mengurus di rumah Bryan yang sangat dekat dengan Grace sudah tergeletak di lantai dengan darah segar mengucur dari perutnya. Tak jauh dari sana dilihatnya Bryan yang tergeletak di lantai dalam keadaan tak sadarkan diri terikat dan mulutnya di sumpal dengan kain.

FORGETFUL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang