Part 15

1.5K 114 0
                                    

"Grace, semalem kamu pulang jam berapa? Gimana proposal temen kamu?", tanya mama Grace sambil menyerokkan nasi ke piringnya

"Ditolak mi.", kata Grace sedih mengingat kejadian semalam.

"Kenapa ditolak Grace?", tanya papa Grace

"Mmm.. Itu. Anu. Katanya. Mmm..", ucap Grace terbata-bata.

"Kenapa Grace? Karna gak yakin?", tanya Rita

"Hiks .. Hiks.. Hikss.. Katanya gara-gara Grace. Hiks.. Gladys kira Boy selingkuh sama aku, hiks.. gara-gara beberapa hari sebelumnya dia katanya ngelihat Grace cuma hiks.. jalan berdua sama Boy. Padahal hiks.. Grace cuma bantuin Boy cari cincin. hiks.. Dan Gladys ngerasa Grace terlalu hiks.. akrab sama Boy. Padahal Grace sama aja hiks.. kayak ke yang lainnya.", ucap Grace yang kembali bercucuran air mata mengingat kejadian semalam.

Mama Grace menghampiri Grace mencoba untuk menenangkan Grace. Rita yang duduk di sebelah Grace juga mencoba menenangkan dan menghibur Grace. Setelah Grace tenang, mereka kembali melanjutkan sarapan mereka.

"Tapi kok lo semalem bisa bareng Bryan?", tanya Rita tiba-tiba

"Sama Bryan?", tanya mama Grace antusias

"Oohh, gara-gara kejadian semalem, jadi mutusin pulang sendiri. Sekaligus mau cari angin. Baru jalan sebentar ketemu Bryan dan ditawarin buat nganter, sebenernya pengen nolak, tapi gara-gara mobil Bryan, jalanan jadi macet. Jadi yah gue ikut aja. Habis pusing denger bunyi klakson", jelas Grace.

"Terus kamu ke mana Grace?", tanya mama Grace.

"Aku cuma bilang ke tempat banyak angin, sama Bryan di bawa ke pantai.", ucap Grace yang masih asik dengan sarapannya.

"Terus terus kamu ngapain aja sama Bryan?", tanya mama Grace kembali.

"Ihhh apa sih mami. Memangnya mau ngapain? Mau berenang? Yah ngobrol doang lah mi. Terus Grace jadi curhat masalah Boy itu.", ucap Grace

"Ooohhhh, terus intinya semalem jadi pulang jem berapa? Semalem sampe jem satu masih belum di rumah.", ucap Rita.

Serentak mama dan papa Grace langsung menoleh ke arah Grace karena sampai larut malam belum pulang ke rumah.

"Mmm.. Anu itu. Mmm.. Nyampe rumah hampir jem tiga mi, pi. Bryannya mampir makan dulu. Grace masa paksa pulang, gimana pun juga kan dia sudah dengerin Grace curhat. Selama ini dia yang nolongin Grace. Jadi Grace gak enak nolaknya mi, pi. Jangan marah yah. Grace gak ngapa-ngapain kok. Nanti Grace suruh Bryan juga deh yang jelasin ke kalian yah.", ucap Grace panik takut dimarahi.

"Ok, karena sama Bryan mami percaya. Tapi jangan pulang subuh lagi yah. Apa kata tetangga nanti. Kamu tahukan mulut tetangga itu mengerikan. Bisa-bisa kalian disuruh kawin paksa.", ucap mama Grace

Grace yang mendengar ucapan mamanya itu awalnya merasa lega, tapi setelah mendengar kata kawin paksa, Grace langsung tersedak. Sedangkan papa Grace hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Grace. Rita malah tertawa terbahak-bahak.

Setelah Grace selesai sarapan, Grace malah memilih tiduran di sofa di ruang keluarga sambil menonton acara tv yang ia ganti setiap commercial break. Sampai tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. Papa dan mama nya sedang duduk santai di taman yang ada di samping rumah. Rita sedang entah ngapain di dalam kamarnya. Bibi sepertinya sedang sibuk membersihkan kamar orang tuanya di lantai dua.

Grace pun dengan enggan, berjalan menuju pintu rumah dan membuka pintu rumahnya untuk melihat siapa yang bertamu.

"Hai Bry, ada apa Bry pagi-pagi ke sini?", tanya Grace melihat Bryan yang ada di depannya mengenakan celana selutut dan kaos polos yang membetuk tubuh tegap atletisnya.

FORGETFUL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang