Part 17

1.4K 107 0
                                    

"Grace, kamu ditunggu Pak Bryan di ruangannya.", ucap kepala divisi Grace.

"Kenapa bu? Bukannya laporan kemarin sudah saya tungguin bu? Setau saya kemarin Pak Bryan tidak bilang ada yang salah.", ucap Grace.

"Saya juga kurang tahu Grace, Pak Bryan cuma bilang kamu harus ke ruangannya.", ucap kepala divisi Grace.

"Mungkin Pak Bryan kangen sama kamu Grace", canda Bu Dewi, kepala divisi Grace.

"Ah, si ibu. Kangen sama lemak saya kali bu.", canda Grace balik.

"Habis mau apa lagi Grace? Kalau ada salah pasti Pak Bryan langsung bilang ke saya. Sudah kamu ke ruangan Pak Bryan. Saya ngerti kalian kok. Saya juga pernah muda.", ucap Bu Dewi.

"Ma maksud Ibu?", tanya Grace.

"Kamu pacarnya Pak Bryan kan?", ucap bu Dewi.

Untung saja ruangan Bu Dewi terpisah sendiri. Tak terbayangkan oleh Grace jika teman - teman atu divisinya mendengarnya.

"Sebelum kamu masuk sini, saya sudah tahu kamu pacar Pak Bryan, Grace. Saya kan punya contact Bbm Pak Bryan. Kalau yang kepo kayak saya pasti nyadar kalau Pak Bryan pernah pasang foto berdua sama kamu waktu Pak Bryan wisuda S2. Bahkan foto dp bbm yang sekarang, meskipun muka kamu ditutup pakai tangan, saya juga tahu itu kamu. Jadi kamu pacaran sama Pak Bryan udah jadi rahasia umum lah Grace di sini.", ucap Bu Dewi.

"Bahkan saya ada dengar rumor, waktu dua hari lalu kamu ijin pulang katanya kamu pingsan. Pak Bryan panik gitu. Gendong kamu, bahkan dengan suara lantang jelasin ke klien cewek gitu kalau kamu itu calon istri Pak Bryan dan peringatin supaya dia gak ngomong sembarangan soal kamu.", lanjut Bu Dewi.

Ucapan bu Dewi saat itu mampu membuat jantung Grace berhenti berdetak sebentar.

"Tapi kamu tenang aja Grace. Saya tahu orang-orang kantor sini. Rata-rata anak muda juga, mereka cuma ngomongin kalian karena gak nyangka Pak Bryan akhirnya bisa takluk juga sama cewek dan gak pernah lihat Pak Bryan kayak kemarin.", ucap Bu Dewi kembali.

"Maksud Ibu?", tanya Grace.

"Loh kamu gak tahu Grace. Pak Bryan itu terkenal dingin banget sama cewek kecuali adiknya sendiri atau masih ada hubungan keluarga lah. Sisanya yah dia jaga jarak. Gak mau deket-deket atau akrab sama cewek manapun. Setiap ada klien cewek pun yang kelihatan agak menggoda di mata saya, pasti gak lama urusannya dilempar ke Pak Deny.", jelas Bu Dewi.

Grace hanya bisa terbengong-bengong mendengar penjelasan Bu Dewi.

"Kok saya jadi cerita soal Pak Bryan yah. Sudah kamu sana ke ruangan Pak Bryan. Dari tadi sudah di tungguin.", ucap Bu Dewi.

"Kalau gitu saya permisi dulu Bu", ucap Grace seraya keluar dari ruangan Bu Dewi.
Grace berjalan dengan langkah lemah menuju lift, kemudian ia menekan tombol naik. Tak lama lift pun terbuka dan di dalamnya ternyata ada Gladys. Grace menyapa Gladys meskipun tidak mendapat jawaban dari Gladys kemudian masuk ke dalam lift tersebut.

Saat tiba di lantai tujuh, Gladys langsung berjalan mendahului Grace dan langsung berjalan masuk menuju ke ruangan Bryan.

Grace yang berada di belakangnya tadi berpikir untuk tidak masuk terlebih dahulu. Grace masih berdiri di depan pintu ruangan Bryan. Tak lama pintu ruangan Bryan terbuka, dilihatnya Bryan sedang membuka pintu lebar dan Gladys memeluk erat Bryan dari belakang.

"Grace..", ucap Bryan saat melihat Grace ada di depan ruangannya.

"Maaf pak, tadi kata Bu Dewi, Bapak panggil saya?", ucap Grace.

"Tuh kan Bry, Grace aja manggil kamu pake sebutan bapak. Aku yakin kalian gak ada hubungan apa-apa.", ucap Gladys yang masih enggan melepas pelukannya.

FORGETFUL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang