Part 11

1.4K 119 0
                                    

Hari minggu yang cerah ceria, setelah menghadapi UAS, Grace masih disibukkan dengan menyusun skripsi bab terakhir beserta kelengkapan skripsi. Di sela kesibukkannya juga masih menyusun rangkuman persiapan untuk pertanyaan di sidang skripsi. Semalam saja, ia menyusun revisi bab 4 dan bab 5 serta kelengkapan skripsinya sampai jam dua pagi. Dan sekarang jam delapan pagi, Grace sudah bangun lagi dari tidurnya yang sebentar itu. Grace segera menuju ruang makan untuk sarapan.

"Grace, gue nanti mau pergi jalan. Mau ikut gak, lumayan refreshing.", ucap Rita.

"Gak deh. Lumayan waktunya buat revisi skripsi. Dua minggu lagi batas pendaftaran sidang skripsi gelombang terakhir dan gue masih revisi bab 4 dan bab 5. Walaupun cuma perbaikan kata-kata. Tapi masih ada kata pengantar, daftar pustaka, dll. Belum di copy ama soft cover butuh dua hari, yah lo ngerti lah. Kan lo pernah skripsi. Semoga besok langsung ok sama dosen pembimbing gue dan gak ada revisi lagi.", ucap Grace sambil menyuapi makanan ke dalam mulutnya.

"Aduh revisi dikit gitu sama kelengkapannya sampai ntar kita siap-siap pergi juga kelar. Gue bantuin deh biar lebih cepet. Gue mau ngajak lo pergi makan sepuasnya ala Korea.", ucap Rita

"Ok, call!", ucap Grace kalau sudah mendengar kata makan dan makanan Korea.

Pada malam harinya, Grace pun pergi ke restaurant yang dijanjikan Rita bersama Rita dan Diandro. Sesampainya di sana Grace hanya mengikuti mereka yang ternyata sudah reservasi meja. Diantarkanlah ke meja untuk enam orang.

"Lo reservasi buat berapa orang nih?", tanya Grace.

"Seperti kelihatannya buat enam orang, Grace. Ga pa pa kan. Soalnya Diandro lagi mau traktir karena baru saja dapetin proyek besar.", ucap Rita

"It's okay. No problem. Lumayan gretongan, makan sepuasnya lagi. Hehehe..", ucap Grace yang langsung duduk di sebelah Rita. Sedangkan Diandro memilih duduk di sebrang Rita.

"Hallo. Sorry telat. Nunggunya udah lama yah?", ucap seseorang yang baru datang.

"Hai Deny. Gak bro. Kita juga baru nyampe nih, ayo duduk. Den, kenalin ini adiknya Rita, Grace. Grace ini Deny.", ucap Diandro.

"Hai Rita, Hai Grace", ucap Deny yang hanya diikuti senyuman dari lambaian tangan dari Grace dan Rita.

"Cewek lo mana?", tanya Rita.

"Dia bentar lagi nyampe kok. Dia berangkat bareng sama kakaknya. Jadi langsung disuruh ke sini.", ucap Deny yang diikuti anggukan mengerti oleh Rita dan Diandro. Sedangkan Grace sibuk dengan handphonenya, sedang update status menunjukkan di mana dirinya sekarang.

Tak butuh waktu lama, saat Grace masih asik dengan handphonenya, Grace merasakan kursi di sebelahnya sudah terisi, saat Grace menoleh ke sampingnya, dilihatlah Bryan sudah duduk manis di sampingnya dan Yenny duduk di sebrang Bryan.

"Hai Grace", ucap Bryan.

"Ehh, hai Bryan.", ucap Grace

"Aduh, kenapa gue harus duduk di samping dia sih. Oh ya, tadi Deny bilang ceweknya langsung suruh ke sini. Berarti ceweknya itu Yenny. Mau gimana pun juga pasti sisanya gue bareng Bryan lagi. Mereka berempat pasangan, sisa gue ama Bryan. Rita ama Yenny akrab. Deny juga duduk samping Diandro, pasti mereka berdua asik ngobrol. Ujung-ujungnya sama Bryan lagi jadi pengangguran.", batin Grace yang tidak sadar mengerucutkan bibirnya seperti cemberut sambil menggembungkan pipinya.

"Kenapa Grace cemberut?", tanya Bryan kemudian mencubit pelan pipi chubby milik Grace, yang menyadarkan Grace dari lamunannya dan hanya diikuti gelengan dan ekspresi kaget dari Grace.

Karena sudah berkumpul, mereka pun memulai acara makan malam tersebut. Para pria yang pergi mengambil makanan yang sudah diolah dan daging mentah untuk mereka panggang. Saat Grace berinisiatif untuk mengambil daging tambahan, Bryan justru melarang dan ia yang pergi mengambilkannya. Membuat Grace jadi salah tingkah dan semakin terpesona pada Bryan. Tapi alam sadar Grace mengingatkan Grace untuk tidak semakin jatuh cinta pada Bryan. Di saat yang lain asik berbincang, Grace hanya bisa banyak terdiam dan berbicara seperlunya saja.

FORGETFUL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang