FORGETFUL LOVE

Part 6

"Mi, bangunnya pagi amet sih mi.", ucap Grace yang masih mengantuk saat dibangunkan mamanya jam 4 pagi.

"Habis mami pikir kamu mau ikut pergi ke acara wisuda kakak kamu. Kamu masih gak enak badan? Tadi mami ragu mau bangunin kamu, tapi mami yakin kamu bakal ngamuk kalau mami ninggalin kamu di rumah.", ucap mama Grace.

"Aku harus ikut mi. Grace sih gak berasa sakit mi, tapi berasa ngantuk. Sekarang masih jem berapa mi? Acara wisudanya kan mulai jam sembilan pagi. Ini baru jam 4 subuh mi. Nanti jam 6 siap-siap juga keburu mi.", ucap Grace yang masih setengah mengantuk.

"Kita mesti dandan sayang. Mami udah ngundang make up artist buat dandanin kamu, mami sama Rita. Nanti jam tujuh kita jalan biar gak kena macet.", ucap mama Grace

"Mi, yang mau wisuda kan Rita, mami sama Rita aja yang make up. Grace mah gak usah make up. Kalo gak, kasih Grace tidur deh mi satu jam lagi, abis itu Grace siap-siap. Grace mandi juga gak lama kok mi", ucap Grace.

"Terserah ah Grace. Mami capek sama kamu. Susah dibilangin.", ucap mama Grace dengan kesal

"Aduh si emak pake ngamuk lagi, alamat kena oceh berhari-hari ini mah.", batin Grace.

"Iyah mi, ini Grace bangun. Grace make up deh sama tuh orang, asal dia sanggup aja make up in bagian mata aku. Mami tahu kan kalau udah make up bagian mata, pasti air mataku netes. Terus baju Grace, gak mau mami yang ngatur.", ucap Grace.

"Tenang, make up artistnya kata Rita sangat jago. Sering ketemu yang model kamu kalo dipakein eyeliner malah netesin air mata. Baju kamu harus pake apa yang mami udah sediain. Tenang kali ini mami beliin yang bukan lengan buntung, sudah mai taruh di lemari kamu paling ujung..", ucap mama Grace.

"Ahhh mami mah baju aja diatur.", sungut Grace sambil membanting-bantingkan tubuhnya di atas tempat tidur .

"Udah, kamu mandi sana", ucap mama Grace yang memilih meninggalkan Grace yang masih merajuk.

Pukul 7.15 keluarga Grace yang diantar supir sudah tiba di tempat wisuda. Mereka sampai lebih cepat dari waktu yang mereka duga karena jalanan ibukota masih sedikit lengang. Mungkin pengaruh akhir pekan. Sang kakak mengenakan kebaya berwarna pink soft . Papa Grace dan Diandro yang sudah tiba lebih dahulu mengenakan jas dilengkapi dasi. Mama Grace mengenakan kebaya berwarna pink soft juga dengan model yang sedikit lebih tua dibandingkan milik Rita yang model kebayanya kekinian. Sedangkan Grace sendiri mengenakan dress selutut dengan panjang tangan tiga perempat berwarna putih denga motif pola berwarna biru donker yang mampu memberi kesan Grace lebih kurus apalagi hari ini Grace memakai make up natural dan rambutnya dibiarkan tergerai panjang dibuat sedikit bergelombang besar pada bagian ujungnya yang membuat ia terlihat sangat cantik. Untuk kali ini Grace tidak protes dengan pilihan mamanya. Akhirnya sang mama mengerti juga apa yang disukainya. Karena mereka tiba lebih cepat, mereka memilih untuk melakukan foto studio yang tersedia terlebih dahulu sambil menunggu hingga acara dimulai. Keluarganya sudah melakukan pemesanan untuk melakukan foto keluarga saat Rita diwisuda.

Setibanya di tempat pengambilan foto di tempat diadakannya wisuda, Grace melihat seseorang yang ia kenal sedang melakukan pemotretan bersama keluarganya. Ia memakai jas hitam dengan kemeja berwarna biru soft serta dasi berwarna biru donker. Membuat sosok itu terlihat sangat tampan dan mempesona. Namun di keluarga tersebut ada satu orang perempuan yang belum pernah ia lihat. "Pasti itu pacarnya.", batin Grace sambil menunggu fotografer menyiapkan peralatannya. Pertama foto sekeluarga tanpa Diandro tanpa mengenakan toga, dilanjutkan dengan foto sekeluarga saat Rita mengenakan toga. Foto Rita sendirian dengan kebayanya saja, dilanjutkan dengan mengenakan toga lalu dilanjutkan foto Rita dengan Diandro. Saat sedang asik melihat Rita berfoto, mama Grace mengajak Grace beserta papanya menghampiri studio foto sebelahnya. Tempat tadi Grace melihat saat baru tiba di tempat foto tersebut. Sepertinya sang mama juga menyadari kehadiran mereka.