Part 10

1.6K 122 0
                                    

Grace masih terkejut mendapati bahwa kini Bryan tinggal di sebelah rumahnya lagi. Ia masih kebingungan mencerna semua yang terjadi. Grace bisa mengingat masa lalunya yang selama ini ia tak ingat. Tapi kini ia malah tidak bisa mengingat kejadian selama setahun terakhir.

Grace hanya mengurung diri di dalam rumah menanti kepulangan kedua orang tuanya yang tadi ia hubungi katanya sedang berada di Surabaya dan akan segera pulang dengan penerbangan berikutnya secepat mungkin. Rita juga katanya sedang dalam perjalanan pulang dari Puncak.

Grace memilih mengurung diri di kamar hingga kedua orang tuanya dan Rita sudah pulang. Grace meminta penjelasan kepada mereka semua apa yang terjadi pada dirinya dan peristiwa selama satu tahun terakhir yang sekarang ia lupakan.

Grace mencerna semua penjelasan orang tuanya secara perlahan mengenai kejadian naas yang terjadi di rumah Bryan pada saat ia berusia 8 tahun, kejadian yang baru saja ia kembali ingat. Grace tidak menyangka bahwa setelah itu dirinya dijadikan tawanan agar perampok itu bisa melarikan diri. Perampok yang telah membunuh salah satu bibi kesayangan Grace karena memergoki perampok itu sedang mengikat Bryan yang memergokinya sedang mengacak-acak kamar orang tuanya. Bibi berusaha melindungi Bryan yang sudah tergeletak tak berdaya dalam keadaan terikat, yang justru membuat perampok berbuat nekat untuk membunuh bibi. Setelah berhasil keluar rumah, perampok itu melemparkan tubuh kecil Grace sehingga kepalanya membentur bibir taman dan menyebabkan kepalanya mengucurkan darah segar hingga koma sepuluh hari dan saat terbangun Grace tidak mengingat keluarga Bryan sama sekal dn menurut dokter, Grace tidak boleh merasa tertekan agar tidak kehilangan memorinya lagi, sehingga memutuskan untuk pindah ke Jakarta agar tidak mengingat kenangan buruk tersebut.

Rita juga menjelaskan bahwa semenjak saat itu sebenarnya Grace tidak pernah masalah menghadapi masalah apapun, bahkan saat dilabrak oleh teman kampus Grace, Grace tidak merasa tertekan sama sekali. Tetapi saat Grace kembali mengungkit peristiwa tersebut saat makan malam yang mengumumkan bahwa Grace dan Bryan akan dijodohkan, setelah itu Grace seperti kaku bahkan harus disuntik obat tidur agar dapat memejamkan matanya.

Setelah mendengar semua penjelasan mereka, Grace segera masuk ke kamarnya dan mengunci diri di dalam kamarnya hingga libur kuliah berakhir. Ia hanya keluar kamar untuk makan. Setelah itu masuk di kamar kembali. Ia menolak Bryan dan siapapun yang datang yang ingin menemui dirinya. Tidak menghiraukan chat dan telepon masuk di handphonenya dari siapapun.

Hingga tiba waktu kuliah semester tujuh Grace dimulai hanya satu kalimat yang keluar dari mulut Grace.

"Please mi, pi, ta. Aku gak mau bahas ini dulu. Aku mau konsen buat nyusun skripsi. Jangan buat aku tertekan lebih lagi, cukup biarkan skripsi ku saja yang menjadi masalah ku kali ini.", ucap Grace sambil melangkahkan kaki keluar rumah hendak pergi menuju ke kampus karena mendapat kelas pagi untuk hari pertamanya kuliah kembali.

Baru saja ia membuka pintu rumahnya, dilihatnya sosok Bryan yang baru saja sampai dan berdiri di depan rumahnya hendak memencet bel rumah Grace.

"Hai Grace", ucap Bryan

"Hai Bry", ucap Grace yang masih berniat sopan dan segera pergi berjalan meninggalkan Bryan.

Tindakan Grace justru membuat Bryan mengikuti Grace dari belakang hendak menyusulnya. Grace menyadari hal itu segera berjalan lebih cepat sambil mengumpat dalam hati.

"Duh, ngapain sih Bryan ngikutin gue? Pasti ada alasan yang bikin gue gak terima perjodohan sama Bryan selain karena gue dilabrak sama siapapun itu. Tapi kenapa Bryan masih deketin gue juga sih abis itu. Ah gak butuh ingetan gue balik, pasti kayak masa kecil aja dulu, dia anggep gue kayak adiknya banget secara pas kecil main bareng.", batin Grace yang semakin mempercepat langkahnya.

FORGETFUL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang