Grace masih kesal dengan candaan yang dilakukan oleh Bryan. Untung saja Grace tidak terlambat untuk kembali ke perusahaan tersebut tepat waktu. Namun Grace harus kembali menelan pil pahit karena mendapat giliran interview terakhir. Jumlah peserta yang akan diinterview saja 22 orang. Hanya ada tiga user yang akan mewawancarai. Berarti Grace benar-benar mendapat giliran terakhir dan seorang diri.
Jam di handphone Grace menunjukkan pukul 4.15 p.m. Sedangkan yang sudah bertemu dengan user baru 18 orang dan tiga orang lainnya baru saja dipanggil masuk. Grace merasa yakin dirinya baru akan diinterview besok.
"Maaf, mbak Grace. Karena waktu yang terbatas dan hanya mbak yang tersisa, mbak akan diinterview di ruangan lain dengan ownernya langsung. Silahkan mbak ikut dengan saya", ucap salah satu karyawati di sana.
Karyawati tersebut menuju ke lantai tujuh, lantai paling atas dari perusahaan tersebut. Kemudian ia mengetok salah satu pintu di tempat tersebut dan masuk ke dalam ruangan tersebut sebentar lalu menghampiri Grace yang menunggu di luar dan mempersilahkan Grace masuk.
"Selamat sore pak. Nama saya Grace Alika.", ucap Grace sambil berdiri di depan meja owner tersebut.
Sang pemilik perusahaan sedang sibuk mencari dokumen perusahaan sehingga memunggungi Grace. Ketika ia sudah berbalik, orang tersebut mengernyitkan dahi memperhatikan Grace.
"Kamu Grace adiknya Rita?", tanya orang tersebut.
"I iya pak. Bapak kenal dengan kakak saya?", tanya Grace kembali
"Silahkan duduk Grace. Tentu kenal. Saya rasa kita pernah bertemu sebelumnya. Di restaurant Korea kalau tidak salah. Kamu calon istrinya Bryan kan?", ucap pria tersebut.
"Oh, Pak Deny yah? Pacarnya Yenny. Saya bukan calon istri Bryan, pak. Itu hanya keinginan dari kedua orang tua kami untuk menjodohkan kami berdua, namun hanya becandaan saja pak saya rasa.", ucap Grace.
"Baiklah kita mulai saja interviewnya", ucap Deny sambil tersenyum.
============================================================================
Grace diterima bekerja di perusahaan tersebut. Grace murni lulus diterima bekerja di sana tanpa bantuan dari siapapun termasuk Deny sebagai owner di sana. Setelah beberapa hari di sana, akhirnya Grace bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan bekerja di sana.
"Grace, tolong yah dokumen ini kamu bawa ke ruangan bos besar. Kamu tungguin yah sampai berkasnya ditandatangani", ucap kepala divisi Grace.
"Bawa ke tempat Pak Deny kan bu?", tanya Grace memastikan.
"Bukan. Pak Deny memang salah satu owner di sini. Tapi kalau bos besar ruangannya tepat di sebrang ruangan pak Deny. Semua dokumen dan laporan kita akan diserahkan ke Pak Bryan.", ucapnya lagi.
"Baik bu, saya segera menuju ke sana.", ucap Grace.
Divisi Grace berada di lantai tiga. Grace pun segera menuju ke lantai tujuh dengan menggunakan lift. Saat lift terbuka terdapat seorang pria di dalam sana. Grace tidak berani menatap siapa yang ada di dalam sana. Pria tersebut menunduk sedang asik dengan gadgetnya bersender di pojok dalam lift, sehingga wajahnya tidak terlalu terlihat.
Grace melihat tombol lantai tujuh sudah tertekan. Grace memilih berdiri di dekat tombol lift. Grace merasa ada yang memperhatikan dia dari belakang, tapi Grace juga berpikir mungkin hanya perasaannya saja.
"Silahkan pak, sudah di lantai tujuh.", ucap Grace saat tiba di lantai tujuh mempersilahkan pria yang berdiri di belakangnya untuk keluar terlebih dahulu.
"Terima kasih sayang", ucap pria tersebut saat melewati Grace dan mengacak pelan rambut Grace sekilas.
Kata-kata tersebut hanya mampu membuat Grace tak berkutik, membeku di dalam lift yang masih menekan tombol pintu terbuka. Ia hanya bisa melihat punggung dari pria tersebut. Suaranya familiar tapi Grace tidak yakin. Sosok pria itu sekilas memang mirip dengan pria yang ia kenal. Tapi Grace menolak segala kemungkinan yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGETFUL LOVE
RomanceNyokap tuh nyebelin banget. Masa setiap temennya dateng pasti berujung dengan kalimat "Gimana kalau anak kita dijodohin?". Emang gue gak laku? Yah walau kenyataannya gue belom pernah pacaran dan gak ada cowok yang deketin gue. Gue juga sadar diri ka...