No One

354 28 24
                                    

"Cepat Jihyun-ah!"

Jungkook berlari kencang dengan Jihyun berlari dibelakangnya, mereka berdua berlari dengan kelelahan.
Didepan mereka pintu gerbang sudah tertutup rapat, petanda bahwa mereka sudah telat.

Ketika mereka berdua berhenti didepan pintu gerbang, terlihatlah sosok Kim Songsaengnim yang menyeramkan dengan penggaris kayu ditangannya.

"Akhirnya ada yang telat."

Mereka berdua saling bertatapan satu sama lain, Jihyun tampak tidak enak karena mereka pasti akan dihukum.

"Kalian tau apa kesalahan kalian!" Bentak Kim Songsaengnim

"Ayolah Kim Songsaengnim.. kita baru saja telat tiga menit, haruskah kita dihukum juga?"

Lelaki paruh baya itu memukul lengan Jungkool dengan penggaris kayu hingga ia mengaduh kesakitan.

"Tidak ada kata tolerasi! Sekarang.. kalian bersihkan perpustakaan hingga bersih! Lantai harus mengkilap, buku harus rapi, rak buku harus terlihat baru! Sekarang juga!"

Hukuman sudah dijatuhkan, Jihyun menarik lengan Jungkook yang ingin memprotes.
Mereka berdua berjalan menuju perpustakaan.

Dengan langkah malas tidak bersemangat Jungkook membersihkan lantai dengan sapu sementara Jihyun membereskan buku - buku didalam rak buku yang lebih tinggi dibadingkan dirinya.

"Oh, apa ini?"

Jihyun menemukan buku cerita menarik, sebuah buku bertuliskan 'The Red Rose' dari sampul bukunya bergambar bunga merah dengan pangeran kecil duduk didekatnya.

"Kookie." Panggil Jihyun

Jungkook menoleh padanya, ia meletakkan sapu ditangannya, berjalan menghampiri Jihyun.

"Lihat buku ini, kelihatannya ini buku yang bagus." Ujarnya

"Aku sudah pernah membaca buku itu, bukunya memang bagus ceritanya juga bagus. Dulu Ibuku selalu membacakannya untukku."

Jihyun menatap Jungkook dengan kagum, ia ingin membaca buku ini tetapi sepertinya akan lebih menyenangkan jika Jungkook yang menceritakan padanya.

"Benarkah? bagaimana ceritanya?"

Mereka berdua duduk dilantai, bersandar pada rak - rak buku dibelakang mereka dengan rak buku didepan mereka.

"Ceritanya, dahulu kala.. seorang pangeran kecil hidup disebuah kerjaan besar, pangeran itu tampan sepertiku,"

"Menjijikan.." komentar Jihyun atas apa yang Jungkook katakan

"Diamlah dulu! Lalu sang pangeran meskipun hidup dengan banyak pelayan dan harta tetapi ia tetap kesepian karena ia tidak memiliki seorang teman,"

"Suatu hari pangeran berkuda menuju hutan dan tak sengaja menemukan banyak sekali bunga mawar merah di dalam hutan, karena bunga itu sangat cantik akhirnya pangeran membawa bibitnya untuk di tanam di taman kesayangannya,"

"Akan tetapi karena kesibukannya, pangeran tidak bisa mengurus bibit itu di taman, ia tidak pernah menyirami dan memberinya pupuk, bahkan ia sampai melupakan bibit bunga itu di taman,"

"Lalu apa yang terjadi, apa bunganya tidak tumbuh?" Tanya Jihyun

"Nah.. itu dia, saat pangeran tidak sengaja melihat keluar jendela, ia melihat bunga mawar merah cantik tumbuh di tempat ia menanam bibit itu, karena penasaran akhirnya pangeran pergi ke taman,"

"Bunga itu tampak sangat indah dan bercahaya cantik, tiba - tiba saja bunga mawar itu bicara padanya.."

"Wow! Itu bunga ajaib?" Tanya Jihyun untuk kedua kalinya

Winter RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang