New Day

276 30 4
                                    

Setiap hari Jungkook datang ke rumah sakit untuk mengusapi Jihyun apel ataupun menemaninya sebelum ia sibuk akan urusan bersama Ayahnya.

Jungkook menyodorkan sepotong apel pada mulut Jihyun, gadis itu memakan apel yang disodorkan oleh Jungkook.
Ini adalah hari ketiga mereka menjadi sepasang kekasih.

"Apakah kau tidak bosan memakan apel? Mau buah yang lain?" tawar Jungkook sambil mengangkat jeruk dikeranjang buah.

Jihyun menggeleng, ia tidak terlalu suka buah yang lainnya selain buah apel.

"Ayolah.. Katakan sesuatu, kau selalu saja diam." ucap Jungkook merajuk

Tanpa menjawab Jihyun memainkan jari - jari tangannya sementara Jungkook masih menunggu jawaban dengan tidak sabar.

"Jihyun-ah, itu hanya sebuah ciuman mengapa kau memasang wajah cemberut selama tiga hari, kau membuatku menyesal."

"Tapi itu pemaksaan." jawab Jihyun tak kalah

"Aku tidak memaksamu, kau bisa menghindar kalau kau mau kau saja yang ikut - ikutan mendalami."

Kedua kelopak mata Jihyun terbuka lebar mendengar ucapan Jungkook, ia memukul Jungkook walaupun nyaris tidak mengenainya.
Jungkook tertawa pelan dan mengacak - acak rambut Jihyun karena gemas akan tingkahnya.

"Tapi aku senang bisa melakukannya denganmu." gumam Jungkook

Ketika mendengar ucapan itu perlahan wajah Jihyun memerah, ia tidak pernah mendengar Jungkook bicara hal bodoh seperti itu.
Ia juga merasa malu karena tiga hari yang lalu, tepatnya saat hari itu setelah berani - berani menciumnya, Jungkook tertawa.

Tapi ia merasa senang dan lega, ia merasa lebih baik karena ada Jungkook didekatnya dan menjaganya.

"Ugh!"

Jihyun memegang kepalanya, Jungkook menoleh dan langsung khawatir, ia memegang tangan Jihyun lalu memegang kepalanya.

"Apa kepalamu terasa sakit?"

"A-aku.. Aduh.."

Jungkook semakin khawatir, Jihyun masih terus merintih sambil memegang kepalanya.

"Ka-kau baik - baik saja?" tanya Jungkook panik

"Aku..."

"Cuma bohong."

Jihyun berhenti memegangi kepalanya, ia tersenyum lebar, membuat Jungkook mendengus kesal karena telah dipermainkan oleh Jihyun.

"Jangan nakal!"

Jungkook menyentil dahi Jihyun, gadis itu meringis sambil menggosok keningnya yang di sentil oleh Jungkook.
Lelaki itu tersenyum, ia menangkup wajah Jihyun, perlahan wajah itu memerah.

"Kau istirahat saja, dan jangan pergi ke taman." kata Jungkook sok memerintah

"Bukankah kau harus pergi?" tanya Jihyun sambil memegang erat kedua tangan Jungkook yang memegang wajahnya

Lelaki itu mengerutkan dahi
"Kau mengusirku?" sungutnya

"Aku tidak mengusirmu."

Sesaat Jungkook diam, ia menatap Jihyun yang memucat, dengan kedua tangan masih memegang wajah Jihyun, ia mencubit kedua pipinya dengan gemas sementara Jihyun hanya bisa mengaduh kesakitan.

"Baiklah, aku pergi dulu. Jangan nakal lagi!" ucap Jungkook sambil menatap Jihyun yang mengusap pipinya

****

Ketika Jungkook berada di rumahnya ia melihat rumah yang sepi, di depan pintu kamar Jungkook terdapat sebuah memo bahwa Ayah dan Ibunya pergi karena ada urusan.

Winter RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang