"Timmy, apa yang sedang kau lakukan?"
Aku menatap Timmy, ia sedang sibuk melakukan sesuatu pada burung yang ia temukan jatuh di bawah pohon.
Ia terlihat sangat khawatir ketika ia menemukan burung itu dalam kondisi tidak baik sama sekali."Aku sedang mengobati burung ini.."
Rupanya ia sedang melakukan hal baik dengan mengobati burung tersebut.
Pantas ia tampak begitu senang sekaligus khawatir."Apakah ia akan baik - baik saja?" tanyaku
Timmy tersenyum padaku, senyum itu rasanya amat hangat dan amat menenangkan, aku tidak pernah bosan melihatnya.
"Tentu saja ia akan sembuh." ucapnya dengan begitu semangat
"Memangnya mengapa jika kita menolongnya? Apakah ia akan merasa senang jika kita kenolongnya?"
Timmy memasang wajah bingung, sepertinya aku memberikan pertanyaan terlalu sulit untuknya, sampai - sampai ia terlihat mencari jawaban yang pas.
"Ia pasti akan merasa senang, karena ia bisa terbang bebas seperti biasanya dan menemui teman - teman sekaligus keluarganya."
Saat itu aku berfikir, jika seekor burung bisa memiliki keluarga dan teman, apakah aku juga bisa mendapatkan semua itu?
"Timmy, apakah aku memiliki teman dan keluarga juga?" tanyaku
Ia terlihat tertawa mendengar pertanyaan dariku..
"Aku adalah temanmu, aku juga keluargamu, jadi kau tidak hanya memiliki seorang teman, kau juga memiliki seorang keluarga." jawabnya padaku
Ia memperlihatkan ikatan pada kaki burung itu padaku, mungkinkah ini hasil dari pengobatannya pada burung itu?
"Aku akan merawat burung ini sehingga ia sembuh, nanti kita lepaskan ini bersama - sama, ya.." ucapnya
"Iya."
****
Jihyun mengulas senyum di bibirnya, sehingga ia bisa menutupi lubang kesedihan dan putus asa yang telah ia rasakan saat ini.
Ia benar - benar pintar menyembunyikan semua itu hingga Jungkook tidak menyadari adanya kepalsuan dalam senyum itu.
"Hahaha, mana mau dia berpacaran denganmu! Hahaha." tawanya
Jungkook mendengus kesal, lagi - lagi Jihyun mengejeknya.
"Tentu saja ia mau, memangnya kurang apa aku? Lihatlah.. Aku tampan, keren, pintar, sangat berbakat, jago dalam segala bidang." pamer Jungkook
"Iya.. Iya.. Jungkook yang tampan, Jungkook yang keren, Jungkook yang berbakat, Jungkook yang jago segala bidang, tapi yang menjadi masalahnya adalah, bagaimana jika kau kalah?"
Jungkook berdiri dari duduknya, ia berlari dan melakukan shoot, bola yang ia lemparkan masuk tepat pada ring basket.
"Karena itu aku akan berusaha dengan keras hingga aku bisa mendapatkannya."
Jihyun ikut berdiri, mengampiri Jungkook dan menepuk - nepuk punggung Jungkook dengan senyuman lebar.
Membuat Jungkook ikut tersenyum cerah."Jika misalkan ia menolakku, aku masih memilikiku, kau pasti mau denganku, iya kan?" goda Jungkook
Gadis itu memasang wajah jijik sambil membuat eskpresi ingin muntah di hadapan Jungkook.
"Mana mau aku dengan lelaki setengah jadi sepertimu." ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Rose
Fanfiction"Kim Jihyun, aku menyukaimu__ ah, tidak, aku mencintaimu, bolehkah?" Kim Jihyun sangat bodoh karena begitu menyukai Jungkook. Dan Jungkook begitu bodoh karena tidak menyadari perasaan Jihyun. "Apakah aku berhak untuk bahagia bersamanya?" Namun Jungk...