Selyoung terdiam, bibirnya tidak sepenuhnya tertutup bergerak dan bergetar namun tidak mampu mengatakan sepatah katapun.
"Ke-kenapa?" bisik Selyoung nyaris tak bersuara
Jungkook hendak berjalan pergi, namun tangan putih nan halus milik Selyoung menahannya seakan - akan memintanya untuk tidak pergi.
"Tidak lagi.. Jangan pergi lagi.."
Lelaki itu berusaha keras untuk menahan air matanya, berfikir tentang apa yang harus ia lakukan saat ini.
Haruskah ia meninggalkan Selyoung dan pergi menemui Jihyun sama seperti yang ia lakukan pada Jihyun tiga tahun lalu.Haruskah ia pergi dan akan menyesal jika nantinya Selyoung meninggalkannya? Ataukah ia lebih baik pergi dan bersama Jihyun?
Setelah sekian lama akhirnya Jungkook menyadari siapa oranv yang telah berani membuka pintu hatinya lebar - lebar.
Bukan siapa - siapa, rupanya orang yang membukanya hanyalah seorang sahabat. Sahabat masa kecilnya."Maafkan aku Selyoung-ah." ucap Jungkook sedikit bergetar
Selyoung tidak bisa menerima semua ini, ia mendekat dan memeluk punggung Jungkook, tidak rela jika ia pergi menemui Jihyun.
Ia benar - benar tidak ingin Jihyun ada di kehidupan Jungkook."Dulu aku selalu mengutamakanmu, aku selalu berada di sampingmu, selalu memikirkanmu, hingga aku melupakan siapa yang selama ini berarti bagiku, kurasa aku takkan menyesal jika pergi darimu karena aku sudah merasa yakin."
Gadis itu masih menggelengkan kepalanya, tidak bisa menerima semua perkataan bodoh dari Jungkook.
"Kenapa kau lakukan ini padaku.. Kau sendiri yang mengatakan jika kau tidak menyukai Jihyun, bukankah kita selama ini baik - baik saja?" kata Selyoung
Jungkook mendengus pelan, ia menundukkan kepalanya, merasa bahwa ia benar - benar terkena karma.
"Maafkan aku, Jihyun pasti sudah menungguku, aku tidak ingin membuatnya menunggu lebih lama lagi, dia pasti lelah menungguku, dan aku selalu tidak datang setiap kali ia menungguku.."
"Tapi kali ini aku akan kesana, aku takkan membuatnya kecewa lagi."
Dengan rasa kecewa yang amat besar, Selyoung menangis, ia terisak melihat Jungkook masih bersikeras untuk menemui Jihyun.
"Mengapa kau lakukan ini padaku?" tanya Selyoung dengan terisak
"Sudah kuduga seharusnya aku tidak menyukaimu, dulu. Sehingga hari ini tidak akan pernah terjadi." gumam Jungkook
Jungkook tidak pernah berniat untuk menyakiti Selyoung, tetapi jika ia tidak pergi maka ia merasa seakan ia tersiksa.
Selyoung adalah orang yang ia sukai, tapi cinta sejatinya adalah Kim Jihyun.Sekarang ia melihat bahwa gadis yang selama ini ia pertahankan dan ia jaga melebihi apapun melarangnya pergi, sementara ia kembali mengingat tiga tahun yang telah lalu.
"Tidak apa - apa Kookie, aku senang dapat pergi ke Namsan Tower meskipun tanpamu."
"Kenapa kau masih disini? Cepat temui Selyoung, dia pasti sangat bosan menunggu lama."
Benar, Selyoung berbeda dengan Jihyun, meskipun gadis itu ingin Jungkook selalu bersamanya tetapi ia tidak pernah memaksa semua itu.
Karena Jungkook bahagia bersama orang lain, jadi apa salahnya jika ia berkorban demi kebaikannya?Itulah yang membedakan Selyoung dengan Jihyun, akhirnya Jungkook mengerti sepenuhnya bahwa semua senyum dari gadis itu yang pernah ia berikan padanya tiga tahun lalu adalah palsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Rose
Fanfiction"Kim Jihyun, aku menyukaimu__ ah, tidak, aku mencintaimu, bolehkah?" Kim Jihyun sangat bodoh karena begitu menyukai Jungkook. Dan Jungkook begitu bodoh karena tidak menyadari perasaan Jihyun. "Apakah aku berhak untuk bahagia bersamanya?" Namun Jungk...