Forbidden Love

271 30 7
                                    

Jihyun Pov

Menyukai, disukai, meninggalkan, ditinggalkan, dan di buat kecewa, semua itu memanglah hal yang pernah terjadi oleh semua orang.
Karena itulah alasan mengapa manusia di katakan memiliki hati.

Ketika kau berusaha dan terus berusaha hanya untuk dirimu sendiri, maka itu terasa amat membosankan.
Lain halnya jika kau berusaha dan terus berusaha untuk orang lain, maka kau akan merasakan apa itu kebahagiaan.

Merasa jika memiliki orang yang istimewa pasti akan terus di jaga hingga kapanpun, meskipun nantinya itu semua akan terasa percuma.

Terkadang perasaan selalu timbul tanpa alasan, seperti saat kau menyayangi kedua orang tuamu.
Jika diberi pertanyaan 'Mengapa kau begitu menyayangi orang tuamu?' pastilah sangat sulit untuk menjawabnya.

Karena perasaan itu selalu datang tanpa alasan dan tanpa mengenal apapun.

Hari ini adalah perlombaan basket yang Jungkook tunggu - tunggu, ia tampak bersemangat sekali untuk memperoleh kemenangannya.

"Jihyun-ah, kau akan mendukungku, kan?"

Ia berkata padaku, apakah aku akan mendukungnya, sejujurnya itu pertanyaan yang sangat bodoh, mana mungkin aku tidak mendukungnya.

"Untuk apa aku mendukungmu? Bodoh."

"Haish.. Kau ini selalu banyak berbohong Jihyun-ah, aku tau kau akan terus mendukungku."

Tentu saja karena kau segalanya.

Ia berjalan begitu cepat, pergi karena teman - teman tim basketnya sudah memanggil, sepertinya sebentar lagi perlombaan akan segera di mulai.

Akupun berjalan dan duduk di bagian penonton, tak lama setelah persiapan kini kedua tim masuk ke lapangan.
Kulihat Jungkook berdiri sebagai ketua tim, sorot matanya selalu fokus, tak pernah kulihat ia tampak begitu keras seperti sekarang.

Pertandingan dimulai, mereka mulai berlomba untuk memasukkan bola ke dalam ring, aku melihat Jungkook membawa bola, ia dengan cepat menghindari lawan - lawannya lalu melakukan shoot.

Bola itu masuk tepat pada keranjang basket, aku bersorak bersama dengan pendukung dari sekolah yang sama denganku.

Aku dapat melihat, seulas senyum senang dari bibir Jungkook ketika ia berhasil memasukkan bola itu, tak lama kemudian sorot matanya kembali fokus untuk berusaha merebut bola dari tim musuhnya.

Sudah kuduga, ia benar - benar keren.

Pada babak pertama tim milik Jungkook lebih unggul, ia berjalan ketempat istirahat, meminum air mineral sambil menghapus keringatnya dengan sapu tangan.

"Hei, apa kau lihat pemain bernomor delapan dari tim yang memakai baju basket berwarna hitam, dia tampan sekali.."

Aku menoleh sesaat kearah gadis di sebelahku, aku melihat lagi kearah Lapangan, mencari tau siapa yang mereka maksud.
Rupanya mereka sedang membicarakan Jungkook.

"Iya kau benar, dia tampak sangat keren dan sexy ketika ia sedang menyeka keringatnya."

Apa - apaan ini, membicarakan lelaki seperti itu, apalagi yang mereka bicarakan adalah Jungkook.
Uh, sungguh menyebalkan!

Sekarang tiba saatnya untuk tim Cheerleaders yang tampil, di situ aku melihat Selyoung bersama teman - temannya.

Jungkook menatap Selyoung yang sedang tampil bersama teman - temannya, bahkan ia melihat Selyoung tanpa berkedip seakan - akan ia seperti melihat hantu atau sedang tes ujian mendengarkan.

Tetapi Selyoung memanglah cantik, aku tidak bisa mengubah pendapat tentang ia yang baik, cantik, kaya, pintar, ia benar - benar pantas untuk Jungkook.

Winter RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang