Purnama

787 34 6
                                    

"Raden Asadel Purnama?"

"Saya."

"Kamu lahir di bulan purnama ya?" Tanya Pak Oka jayus.

"Bukan, Pak. Bulan Agustus," jawab Asa datar.

"Bermasalah lo emang, malah dijawab." Farhan menjulak kepala Asa dari belakang.

"Lah, nanti dia ngira gue lahir pas bulan purnama beneran."

"Tapi emang beneran, Sa?" Tanya Adit, teman sebangkunya.

"Beneran apaan?"

"Lo lahir bulan purnama?" Tanya Adit, wajahnya polos minta dipukul.

"Sebenernya iya. Tapi lo jangan bilang-bilang. Gak tau kenapa, tiap bulan purnama, gue pasti gak tenang gitu, terus gak bisa tidur. Bawaannya mau keluar rumah," bisik Asa, berlagak menoleh kanan kiri seperti memastikan tidak ada yang melihat.

"Hah? Serius? Terus gimana?" Tanya Adit lagi.

"Jadi tiap bulan purnama, gue pasti duduk di halaman rumah gue, di antara tanaman gitu. Terus katanya, pembantu rumah gue pernah liat gue lagi makan kucing."

"Ih! Manusia serigala lo jangan-jangan!" Bisik Adit, ekspresinya horror.

"Gue juga ngira gitu, tapi ya udahlah. Keren," ucap Asa santai.

Setelah beberapa saat diam, Adit yang rupanya masih penasaran, bertanya lagi, "Sa, beneran lo manusia serigala?"

"YA NGGAK LAH GILA, LO KATA GUE ALIANDO!"

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang