[4]

7K 279 6
                                    

empat - his birthday

[Edited]

Karina sedang di kantin bersama ke empat sahabatnya, memakan jajanan yang mereka pesan masing-masing dan membahas tentang kehebohan sekolah yang sebentar lagi merayakan ulang tahun yang ke-50 tahun minggu depan. Akan ada artis-artis yang di daulat untuk mengisi acara. Dari 4 artis utama yang akan menghibur sekolah Dwinus pada hari H, Karina dan Zian adalah orang yang paling bahagia ketika tau bahwa Efek Rumah Kaca dan Payung Teduh akan ikut bagian dalam perayaan ulang tahun sekolah mereka. Pengisi acara lainnya adalah Yura Yunita dan Rizky Febian.

"Karin, besok Zian ulang tahun kan?" Karina menengok ke sumber suara, Nita. Ia langsung teringat oleh rencananya yang akan ke supermarket untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat blackforest.

Akhirnya setelah melewati perdebatan hati, Karina lebih memilih membuat blackforest sebagai hadiah ulang tahunnya Zian besok. Lagipula, uangnya hanya cukup membuat blackforest, tanpa ada embel-embel hadiah lain.

"Iya Nit. Kok lo tau aja," jawab Karina dengan seringai, ia mencoba meledek Nita karena dulu Nita pernah menyukai Zian saat kelas sepuluh.

"Tau lah gue, mantan crush gitu loh!" jawaban Nita membuat ke empat sahabatnya tertawa. Dengan percaya dirinya ia bilang kalau Zian adalah 'mantan crush' nya.

"Mana ada mantan crush?" celetuk Silvy, membuat Nita melotot tajam kearahnya.

"Bisa gak bikin temen lo seneng dikit, Sil?" Hani membela Nita dan gadis itu memeletkan lidahnya kearah Silvy.

Mereka semua tertawa, masih dengan objek yang sama yaitu Nita. Sampai akhirnya Dewi melihat Zian yang sedang berjalan di koridor kelas sepuluh yang berada di seberang kantin. Dewi yang saat ini duduk bersebelahan dengan Karina menyikut lengan sahabatnya itu. Dengan cepat, Karina mengangkat tangan dan berteriak memanggil nama Zian. Si empunya nama menoleh dan berjalan mendekati lima cewek yang sedang duduk asik di kantin sejak tadi.

"Nit, gue boleh duduk sini?" tanya Zian setelah ia berada dekat meja mereka. Kebetulan kursi samping Nita kosong. Zian tau kalau Nita sempat suka dengannya dari Karina dulu.

"Bo- boleh kok Zi," Nita menjawabnya dengan terbata, kembali membuat sabahat-sahabatnya itu tertawa.

Zian mengambil gelas berisi jus jeruk yang berada di hadapan Karina lalu meneguknya. Ia sudah tau betul minuman favorite sahabatnya. Tiba-tiba Karina bangkit dari kursi dan berdiri disamping Zian yang terlihat haus itu.

"Nita, gue pinjem Zian bentar gak apa-apa kan?" goda Karina sambil mengedipkan matanya kearah Nita yang kali ini pipinya sudah merah seperti tomat.

"Loh kok gue?" kata Nita dengan tatapan heran dan ia terlihat kikuk. Namun Karina tidak menjawab pertanyaan Nita dan langsung membawa Zian mejauh dari sahabat-sahabatnya itu.

"Apa sih tarik-tarik Rin," Zian menjewer telinga kanan Karina, gadis itu membalasnya dengan cubitan di pinggang Zian.

"Aw, sakit bego. Ntar gue balik sendiri, mau ada sesuatu yang dibeli. Lo ntar malem gak usah nginep ya? Gue lagi repot dirumah. Mama juga lagi banyak pesenan kue," Karina nyerocos, Zian mengerutkan keningnya, ia kebingungan.

"Udah ngomongnya hm?" Zian mengacak rambut Karina, gadis itu lalu merapikannya dengan jari.

"Ish apa banget Zian!" Ia masih sibuk merapikan rambutnya. Membiarkan Zian memperhatikan dari atas sampai bawah.

Di sisi lain Zian selalu mengagumi Karina. Gadis yang menjadi sahabatnya sejak hampir 4 tahun lalu. Gadis yang tidak terlalu cantik tapi punya senyum manis yang khas, gadis yang tomboy. No, Karina bukan tomboy tapi dia itu perempuan simpel dan gak ribet, batin Zian.

Stronger [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang