[40]

2.9K 158 7
                                    

Empat puluh - penjelasan

[Edited]


Lukas sedang duduk di balkon atas rumah Karina. Di lantai dua memang ada 3 ruangan yaitu kamar Rika, kamar Bagas dan ruang baca yang isinya kumpulan buku-buku koleksi Rika, Bagas dan Karina. Ruangan ini mungkin cukup favorite karena selain berfungsi untuk tempat baca, di luar ruangan ini juga ada balkon. Di balkon ada ayunan panjang dan Rika juga menanam beberapa pohon kecil disana.

Karina menghampiri Lukas dengan satu botol minuman soda di tangannya. Sejak tadi, Lukas masih meminta maaf kepada Karina mengenai kejadian di tempat futsal minggu lalu.

"Yang, udah dong marahnya," Lukas meraih botol soda dan membuka tutup kalengnya. Tatapannya lurus kepada kekasihnya itu.

Sementara Karina menyandarkan tubuhnya di pagar minimalis bercat hitam, gadis itu tentu masih marah kepada Lukas karena kekasihnya itu terus membahas soal ciuman yang gagal kemarin.

Kejadian sebenarnya adalah saat Lukas baru akan mau mencium Karina, dengan enggan gadis itu menolak perbuatan Lukas sampai Karina mendorong tubuh Lukas menjauh dan Lukas malah marah. Kemudian setelahnya, Lukas membentak Karina. Semakin hari banyak sekali perubahan dalam diri Lukas yang berhasil Karina lihat.

Lukas sempat bilang kalau Karina adalah gadis tidak tahu di untung karena sudah berhasil menjadi kekasih wakil ketua osis yang notabene adalah orang paling friendly di Dwinus dan ia juga memiliki wajah yang tampan untuk ukuran orang hitam manis seperti dirinya.

Karina sempat tidak bisa mengontrol emosi saat kejadian itu. Di pikir Karina, Lukas adalah orang yang sangat tidak tahu tempat, tidak punya etika. Mungkin walaupun Lukas mau mencium Karina di tempat yang sepi-pun Karina akan menolak karena ia tidak mau ada siapapun yang menyentuh bibirnya selain suaminya kelak.

Karina memang mempunyai prinsip seperti itu tapi jangan salahkan Karina jika ia tiba-tiba memberikan bibir tipis manisnya untuk Dylan O'Brien. Haha.

Lagi dan lagi, Karina merasa lost respect dengan Lukas. Orang yang selama hampir lebih dari 7 bulan ia idolai, ia kagumi. Orang yang juga menjadi kekasih sahnya. Bisa-bisanya orang sebaik Lukas bilang kalau Karina tidak tahu di untung hanya karena tidak mau di cium.

Tapi pada akhirnya, Karina mengalah lagi. Ia lelah dengan Lukas, ia malas berdebat lagi. Yang Karina inginkan kali ini adalah Lukas cepat pergi dari hadapannya.

"Makasih ya sayang. Aku pamit pulang," ucap Lukas sambil menyentuh rambut Karina namun gadis itu menepisnya.

"Maaf," suara Lukas melemah, ia langsung memakai helm dan pergi dari pandangan Karina.




sengaja pendek karena gak mau di campur sama part futsal yg bakal panjang itu hihi.

Stronger [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang