Rey...
Hanya hadiah ini saja yang kupunya sekarang.
Ketika aku rindu padamu, hadiah ini mengingatkanku padamu dan pada kejadian itu.
Padahal waktu itu, kita sedang membuktikan sesuatu.
***
7 Januari 2015Tiba-tiba seorang lelaki menghampiri gadis yang tengah mengobrol bersama sahabatnya.
"Umm, besok lu langsung pulang?" Tanya lelaki itu.
"Entahlah, ada apa?" Kata gadis itu.
"Mir, kita pergi dulu ya, daah~." Kata sahabat gadis itu yang pergi meninggalkan mereka berdua.
"Ya kalau gak langsung pulang gw mau ngobrol sama lu." Kata lelaki itu.
"Sepertinya bisa. Jadi setelah acara selesai bukan?" Kata gadis itu.
"Yap, kalau gitu, gue pergi dulu." Kata lelaki itu sambil melangkahkan kaki.
Kira-kira, apa ya yang akan dia bicarakan? Batin gadis itu. Hmm, entahlah, biarkan saja.
Gadis itu pergi melangkahkan kakinya menuju kelasnya.
8 Januari 2015
Acara sudah selesai, semua siswa segera pulang ke rumah mereka masing-masing.
Laki-laki itu segera menghampiri gadis yang kemarin.
"Mau ngobrolin apa?" Kata gadis itu sedikit cetus.
Lelaki itu membuka tasnya lalu mengambil sebuah bungkusan.
"Nih." Kata lelaki itu sambil memberi bungkusan yang dibalut bungkus kado berwarna pink dengan gambar hello kitty.
"Apa ini?" Kata gadis itu sambil mengerutkan dahinya.
"Hadiah." Kata lelaki itu dingin dan pendek.
"Buat lu." Sambungnya.
"Rey! Sudah selesai?" Tanya sahabat lelaki itu.
"Duluan, bentar lagi kok." Jawab lelaki itu.
"Baiklah, cuma itu aja yang mau gue kasih. Gue pulang dulu." Kata lelaki itu kepada gadis itu.
"Umm, tunggu." Kata gadis itu sambil menarik sedikit baju lelaki itu.
Lelaki itu terhenti sejenak. Lalu menoleh kebelakang. Sedangkan gadis itu sedang mencari sesuatu di tasnya.
"Ini." Kata gadis itu sambil memberikan sebuah bungkusan.
"Buat lu, Kak." Sambungnya.
"Hmm, makasih." Kata lelaki itu mengambil bungkus itu.
"Gue pulang dulu ya. Tuh sahabat lu udah nungguin." Kata lelaki itu sambil melangkahkan kaki.
"Makasih ya, Kak." Kata gadis itu sambil tersenyum.
Lelaki itu menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya dan tersenyum pada gadis itu.
Setelah itu lelaki itu pergi. Dan gadis itu terus menatap punggung lelaki itu yang semakin jauh.
***
Rey, aku tidak menyangka bahwa kamu akan memberikan aku boneka yang sangat aku inginkan.
Aku sangat senang, Rey.
Kini boneka itu menjadi pelampiasan rinduku.
Ketika aku memeluk boneka itu, kehangatan saat kamu memberikan sungguh terasa.
Namun, memeluk boneka itu tidaklah cukup, Rey. Aku membutuhkan pelukanmu sekarang, saat ini juga.
Aku akan selalu membutuhkan pelukanmu yang hangat.
- 23 April 2016 -
- RL -
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Reason
Puisi"Kamu... Adalah alasan dibalik semuannya. Kamu menjadi alasan untuk aku selalu hidup. Aku sampai tidak mengerti kenapa kamu ditakdirkan untuk bersamaku. You'll Always be My Reason" Cerita singkat mengenai kehidupan sepasang kekasih. Ditulis dalam be...