"Selamat datang kembali di rumah, bodoh." Kata gadis itu dengan air mata haru berdiri di depan pintu menunggu seorang lelaki dan sekarang lelaki itu di depan matanya.
"Aku pulang." Kata lelaki itu dengan senyuman lalu memeluk gadis itu.
"Sudah menunggu cukup lama ya? Maaf ya." Kata lelaki itu berbisik.
"Aku kira kamu lupa jalan pulang." Kata gadis itu yang semakin menangis di bahu lelaki itu.
Pelukannya semakin erat. "Aku takut, aku takut tinggal di sini sendiri tanpa dirimu yang selalu ada dan melindungiku." Kata gadis itu yang masih menangis.
"Sekarang aku sudah pulang bukan? Apa yang perlu kamu takutkan kembali? Aku akan menjagamu kembali." Kata lelaki itu sambil menatap gadis itu.
Lelaki itu telah pergi cukup lama dan pergi karena alasan yang simple sekali.
"Aku akan pergi, sudah cukup aku melihat dirimu menangis." Kata lelaki itu sebelum meninggalkan rumah itu.
Kini lelaki itu telah kembali. Dia menyadari bahwa, apa yang dia lakukan sangat salah.
Meninggalkan gadis itu demi dia bahagia, justru membuat sang gadis semakin sedih.
Gadis itu yakin jika lelaki yang sering membuatnya menangis suatu saat akan ada air mata kebahagiaan yang keluar dari matanya.
- 12 Mei 2016 -
- RL -
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Reason
Poesía"Kamu... Adalah alasan dibalik semuannya. Kamu menjadi alasan untuk aku selalu hidup. Aku sampai tidak mengerti kenapa kamu ditakdirkan untuk bersamaku. You'll Always be My Reason" Cerita singkat mengenai kehidupan sepasang kekasih. Ditulis dalam be...