Sudah satu minggu berlalu semenjak kepergian Rey (a.n: dari dia meninggal, bukan dikubur) Ibu Rey memasuki kamar Rey. Dia melihat poster-poster serta buku novel yang tertata rapih di kamarnya.
Ketika Ibu Rey melihat-lihat meja belajar Rey, dia menemukan sebuah surat dan kertas kecil.
Ibu Rey lalu mengambil kertas kecil itu dan ternyata isinya adalah sebuah tulisan,
"Teruntuk Ayah dan Ibu yang kusayangi."
Setelah membaca itu, Ibu Rey segera meninggalkan kamar Rey dan bergegas menuju ruang kerja Ayah Rey.
"Yah, Yah. Rey meninggalkan surat ini untuk kita." Kata Ibu Rey.
"Ya sudah, kita baca saja." Balas Ayah Rey. Setelah itu Ibu Rey segera membuka surat itu.
Teruntuk: Ayah dan Ibu.
Ayah, Ibu, kalian tidak perlu bersedih. Maafkan aku yang tidak terbuka dengan kalian, sebenarnya aku sudah mengetahui jika ini akan terjadi padaku.
Ayah, Ibu, sebenarnya yang terjadi adalah Mirei akan mengalami kecelakaan saat pulang dari rumah kita, maka dari itu aku mengorbankan diriku.
Dan juga sebelum aku pergi, aku mau membuat kenangan untuknya, yaitu masak bersama. Aku dan dia pernah berjanji untuk masak bersama, namun belum tersampaikan dan akhirnya sebelum aku pergi itu telah tersampaikan.
Ayah, Ibu, terima kasih kalian sudah merawatku, maafkan aku jika aku banyak salah, maaf juga jika aku harus pergi sebelum bisa membahagiakan kalian. Terima kasih juga telah membiarkan aku merasakan indahnya cinta.
Ayah dan Ibu harus bahagia ya, jangan bersedih. Jaga diri kalian baik-baik ya.
Oh iya, Ayah, Ibu, aku meninggalkan juga sebuah surat untuk Mirei, tolong berikan ya? Aku khawatir jika dia akan menangis karena kepergianku ini. Dan juga berikan jaketku kepadanya. Suratnya berada di jaket yang akan ku berikan, di sakunya.
Berbahagialah Ayah, Ibu. Aku mencintai kalian.
Salam hangat dan penuh kasih sayang,
Reyza.Setelah membaca itu, Ibu Rey segera menuju kamar Rey. Ibu Rey lalu mengambil jaket yang tergantung di belakang pintu, sedangkan Ayah Rey segera menyalahkan mobil.
Pada sore itu juga mereka langsung pergi dan menuju rumah Mirei untuk memberikan surat serta jaket Rey.
*****
"Permisi." Kata Ibu Rey sambil memencet bel.
"Sebentar." Teriak seseorang dari dalam.
Tak lama kemudian pintu terbuka, ternyata Ibu Mirei yang membukakan pintu.
"Eh? Ada apa ya Bu?" Tanya Ibu Mirei heran.
"Mireinya ada? Saya mau memberikan titipan." Jawab Ibu Rey.
"Masuk saja, Mirei masih mengunci dirinya di kamar." Kata Ibu Mirei sambil mempersilahkan kedua orangtua Rey masuk.
Ibu Rey dan Ibu Mirei pergi menuju kamar Mirei, sedangkan Ayah Rey mendatangi Ayah Mirei.
"Irei, ada Ibu Rey ingin bertemu kamu, Sayang." Kata Ibu Mirei.
Langkah kaki terdengar dari dalam, tak lama kemudian pintu terbuka.
"Mirei, gimana kondisi kamu, Sayang?" Tanya Ibu Rey.
Mirei hanya terdiam saja, tidak menjawab maupun menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Reason
Poetry"Kamu... Adalah alasan dibalik semuannya. Kamu menjadi alasan untuk aku selalu hidup. Aku sampai tidak mengerti kenapa kamu ditakdirkan untuk bersamaku. You'll Always be My Reason" Cerita singkat mengenai kehidupan sepasang kekasih. Ditulis dalam be...