XVI. Hadiah Terindah

274 12 2
                                    

Reyza: Kalimat diitalic + dibold.
Mirei: Kalimat diitalic.
Author: Kalimat biasa, gak diitalic atau dibold.
Author Note: Kalimat dibold.

*****

"Sungguh amat mengejutkan bukan?" Kata lelaki itu.

Gadis itu hanya diam saja.

Telah 5 tahun berlalu sejak hari itu, mereka telah berpisah selama 5 tahun.

"Ya." Kata gadis itu lalu duduk agak jauh dari lelaki itu.

"Sudah 5 tahun bukan sejak hari itu?" Kata lelaki itu.

Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya lelaki itu.

"Baik, kalau kamu?" Kata gadis itu sedikit kaku.

"Baik juga." Kata lelaki itu.

Mereka bertemu kembali, setelah 5 tahun sejak mereka putus lalu mengambil jalan masing-masing.

Kini mereka kembali bertemu, di tempat yang sama dan hari yang sama.

Mimpiku semalam,

Kini terjadi kembali, kejadian itu.

Sepertinya,

Takdir mempertemukan kembali benang merah yang terpisah.

Mimpi semalam,

Pertanda pertemuan ini.

Mimpi mereka sama dan mereka merenung dikala langit telah senja. Seperti langit dalam mimpi mereka.

"Ayo, jalan-jalan mengelilingi taman ini?" Ajak lelaki itu.

Gadis itu hanya mengangguk. Lelaki itu lalu berdiri lalu mulai berjalan. Gadis itu lalu berdiri dan mengikutinya.

Dia telah berbeda.

"Kita mau kemana?" Tanya lelaki itu.

"Entahlah, kamu saja yang pilih." Jawab gadis itu.

"Masih sama seperti dulu ya? Selalu gue yang memilih tempat." Kata lelaki itu.

Ya mungkin ini hal yang masih sama. Aku harap semua tidak terlalu berubah.

Gadis itu hanya terdiam.

"Bagaimana kalau kita ke cafe? Sudah lama bukan kita tidak pergi ke cafe yang setiap minggu kita kunjungi." Tanya lelaki itu.

"Ya sudah." Jawab gadis itu pendek.

"Baiklah ayo!" Kata lelaki itu penuh semangat lalu menarik tangan gadis itu.

Tangannya kini lebih besar, tetapi... kehangatannya masih sama.

Gadis itu hanya mengikuti arah tarikan tangan lelaki itu. Gadis itu tenggelam dalam masa lalu dengan lelaki itu.

"Akhirnya kita sampai." Kata lelaki itu dengan senyuman.

"Hey, ayo kita masuk?" Tanya lelaki itu tersenyum pada gadis itu.

Gadis itu menjawab dengan mengangguk. Lalu mereka masuk dan memesan coklat panas.

"Sepertinya suasananya cukup canggung bukan? Setelah 5 tahun tidak bertemu."

"Sepertinya dirimu berubah ya?" Kata lelaki itu sambil tersenyum.

"Tidak terlalu. Sepertinya dirimu juga berubah?" Kata gadis itu dengan agak acuh tak acuh.

"Ya." Kata lelaki itu memalingkan wajahnya melihat ke luar jendela.

You're My ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang