X. Lie (Part 5)

68 3 2
                                    

Mereka melepas pelukannya masing-masing.

Miya tidak tahu bahwa selama mereka berpelukan, Rey meneteskan air matanya.

"Kadang seorang lelaki membutuhkan pundak untuk bersandar." Kata Rey dengan mata yang dialihkan.

Namun Miya dengan lembut memeluk Rey. Dia menarik secara perlahan kepala Rey.

Perasaan hangat menyelimuti mereka di tengah dinginny malam.

"Kapanpun kamu butuh, aku akan selalu berusaha ada untuk dirimu." Kata Miya lembut.

Perasaan Rey semakin kembali ke normal setelah emosi yang berlebih.

Rey tidak membalas perkataan Miya, dia tidak mengucapkan sepatah katapun untuk membalas perkataan Miya. Bahkan ucapan terima kasihpun tidak Rey ucapkan.

Tetapi, Rey memperat pelukannya terhadap Miya.

Mereka terhanyut dalam dunia kecil mereka, berbagi kehangatan di tengah dinginnya malam.

Akhirnya mereka melepas pelukan mereka. Keheningan menyelimuti mereka, entah karena canggung atau malu.

Rey lalu menggenggam tangan Miya dan menariknya menuju keramaian.

Miya hanya mengikut saja dengan jantung yang berdegup cepat.

"Kamu mau beli apa?" Tanya Rey setelah sampai di kios-kios

"Kembang gula." Jawab Miya.

Rey langsung menarik Miya ke kios kembang gula.

"Pak, kembang gulanya 2." Kata Rey.

Penjual itu segera membuat 2 kembang gula untuk mereka.

Setelah mendengar Rey memesan 2 kembang gula, Miya sangat ingin tertawa. Melihat perubahan raut muka Miya, Rey terheran-heran.

"Apa yang lucu?" Tanya Rey penuh keingintahuan.

"Sejak kapan kamu menyukai kembang gula?" Tanya Miya dengan sedikit tertawa.

"Sejak tadi." Jawab Rey.

Tak lama kemudian kembang gula itu telah jadi, "Ini dek." Kata penjual itu. Rey lalu membayar kembang gula itu.

Rey lalu menarik Miya menuju ke suatu kios yang letaknya cukup jauh dari kios tadi.

Di perjalanan mereka memakan kembang gulanya masing-masing. Hanya dalam hitungan menit, kembang gula Miya habis.

"Eh?" Kata Rey menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" Tanya Miya.

"Nih, ambil saja punyaku. Aku hanya baru memakannya sedikit." Kata Rey sambil memberikannya kepada Miya.

"Kamu nggak suka kembang gula?" Tanya Miya.

"Suka, tapi...." Kata Rey memberi jeda.

"Tapi apa?" Tanya Miya.

"Ini untukmu saja. Ku sudah bahagia jika kamu bahagia juga." Kata Rey.

Miya lalu mengambil kembang gula yang diberikan Rey.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan mereka.

Sambil berjalan, Miya menyodorkan kembang gula itu ke Rey.

"Tidak usah." Kata Rey.

"Ayolah..." Kata Miya.

"Udah nggak usah." Kata Rey.

Miyapun langsung memasang raut muka anak kecil yang memohon.

"Baiklah..." Kata Rey pasrah namun dia melakukannya hanya untuk membahagiakannya.

You're My ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang