"Permisi." Kata seorang pria berdiri di depan pintu.
"Silahkan masuk." Kata Rey dari tempat tidurnya.
"Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri dahulu. Saya ditugaskan untuk menjaga tuan saat pergi nanti." Kata pria itu.
"Tuan, anda nanti akan berangkat jam berapa?" Sambung pria itu.
"Kami akan bertemu pukul 7 tepat. Di jembatan dekat festival diadakan. Jam 6 saya sudah harus berangkat dari sini."
"Baiklah." Kata pria itu lalu mendekati Rey.
"Ini kartu nama saya, disitu ada nomor telepon yang bisa tuan hubungi." Sambung pria itu.
"Saya punya permintaan, saya mohon anda tidak menjaga saya secara dekat. Saya ingin mempunyai waktu bersama dia." Kata Rey menjelaskan.
"Baiklah, tuan." Kata pria itu berjalan menuju pintu.
"Permisi tuan." Kata pria itu pergi dan rey hanya membalas dengan anggukan.
*****
"Tuan, semua sudah siap." Kata pria itu.
"Tunggu sebentar." Kata Rey yang masih mempersiapkan.
"Aku harap kamu menyukai bunga ini." Batin Rey saat mengambil sebatang bunga mawar putih.
"Mari, Pak kita pergi." Kata Rey lalu berjalan meninggalkan kamarnya.
Rey mengikuti pria yang akan menjaganya hingga ke parkiran. Rey lalu menaiki mobil itu.
"Tuan sudah siap?" Tanya pria itu.
"Silahkan jalan." Kata Rey.
*****
"Tuan maaf, silahkan tuan membawa alat ini." Kata pria itu memberikan sebuah benda.
"Apa ini?" Tanya Rey.
"Ini adalah alat pelacak. Tuan hanya tinggal tekan tombol saat keadaan darurat." Kata pria itu menjelaskan.
"Baiklah." Kata Rey sambil berjalan menjauhi parkiran yang tidak cukup jauh dengan tempat diadakannya festival.
Banyak orang berjalan menuju festival, ada yang sendiri, ada yang berpasangan, dan juga ada yang dengan keluarga.
Rey tidak merhatikan itu semua, dia terus berjalan, berjalan dan berjalan.
Rey akhirnya sampai di festival. Dia menarik nafasnya dan menghembuskannya lalu melangkahkan kakinya.
Melewati kios-kios yang penuh dengan orang-orang yang mampir di kios itu.
Rey terus melewatinya agar sampai menuju tempat yang sudah dijanjikan.
Setelah lama berjalan, Rey akhirnya sampai di jembatan.
"Ternyata dia belum tiba." Kata Rey pelan. Akhirnya Rey diam di jembatan itu dan melihat sungai yang mengalir. Bayangan langit terlihat di air yang sedang mengalir.
Rey lalu menatap langit dengan perasaan hampa.
"Malam ini sungguh indah, semoga kejadian hari ini pun indah." Kata Rey pelan.
*****
Halo halo~Sebelum memulai a.n kali ini gw mau bilang,
HAPPY 7K READERS!!
THANKS SEMUA READERS YANG UDAH MAU BACA DAN VOMMENTS~
GAK KERASA UDAH 3 BULAN UDAH 7K READERS DENGAN VOTE 463.
Kali ini short-chapter lagi maaf ya readers~
Jangan di vote aja, ayo comment juga.
Sekian author note, di tunggu vomments kalian.
- 24 Juli 2016 -
- RL -
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Reason
Puisi"Kamu... Adalah alasan dibalik semuannya. Kamu menjadi alasan untuk aku selalu hidup. Aku sampai tidak mengerti kenapa kamu ditakdirkan untuk bersamaku. You'll Always be My Reason" Cerita singkat mengenai kehidupan sepasang kekasih. Ditulis dalam be...