Riddle

88 16 2
                                    

   Liz menatap langit-langit kamarnya. Berbaring di tempat tidurnya sendirian, ia merasa kesepian tanpa Vanka, teman sekamarnya yang sedang pergi menghadiri rapat ekstrakulikulernya. Gadis itu perlahan menutup matanya dan benaknyapun mulai memutar kembali serpihan-serpihan kejadian yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Mulai dari ketika ia memasuki Azalea Academy, bertemu dengan orang-orang baru -yang kini ia anggap sebagai seorang teman-, rangkaian kejadian misterius yang ia alami, dan petualangan kecil yang ia lakukan bersama teman-temannya. Ia belum sampai satu minggu berada di akademi ini, namun begitu banyak hal yang terjadi padanya, dan begitu cepat terjadi.

   Liz tersenyum kecil. Mengingat petualangan kecil yang dirinya dan teman-temannya lakukan. Bagaikan kehidupannya yang selalu saja monoton ini berubah dalam sekejap menjadi berwarna secara perlahan-lahan. Ada yang mengatakan, masa muda adalah masa yang paling indah. Liz tak mengerti makna dari kata-kata itu, namun ia akan mencari tahunya mulai sekarang. Seperti apakah itu? Dan apakah ia juga dapat merasakannya?

   Tiba-tiba, Liz teringat dengan teka-teki yang diberikan oleh Pak Tua Bernard, "Jika kalian ingin kesana, hanya ada dua cara, nekat dan membuat masalah. Pilihlah salah satunya. Jangan melakukan kedua-duanya sekaligus, jika kalian ingin kesana, ke tempat dimana kunci terbesar tersimpan di balik dinding pengetahuan itu."

   Liz terdiam sejenak, pikirannya kembali memikirkan kata-perkata dalam teka-teki Pak Tua Bernard. Apa yang dimaksud dengan dinding pengetahuan? pikirnya. Pengetahuan identik dengan buku. Dari buku, kita mendapatkan banyak pengetahuan. Jadi apa mungkin, yang dimaksud dengan dinding pengetahuan adalah tempat dimana terdapat banyak buku-buku? Jika benar, satu-satunya tempat dimana terdapat banyak buku adalah perpustakaan sekolah. Namun mengapa harus nekat atau mencari masalah hanya untuk ke perpustakaan?

   Sebelum Liz berpikir lebih jauh, tiba-tiba terdengar sebuah keributan dari luar kamarnya. Penasaran, ia segera keluar dari kamarnya untuk mencari tahu asal dari keributan itu.

   Ternyata, di koridor asrama sudah terdapat banyak siswa-siswa lain yang berkumpul. Nampaknya semua orang sedang melihat seorang anak yang sedang dimarahi oleh Mrs. Hazel, penjaga asrama.
Apa yang sebenarnya terjadi? Pikir Liz.

   Seketika, ia melihat Nicole, teman sekelasnya diantara kerumunan itu. Dia segera menghampiri gadis berkepang dua itu dan bertanya, "Hei, apa yang terjadi?"

   Nicole yang menyadari keberadaan Liz disampingnya pun segera menjawabnya. "Entahlah, namun sepertinya ada anak yang mencoba menyelinap keluar dari asrama dan ketahuan Mrs. Hazel."

   Liz terdiam. Ia tahu, ia pernah mencoba menyelinap keluar dari asrama. Dan jika saat itu ia tak berhati-hati dirinya akan bernasib sama dengan anak yang dimarahi oleh Mrs. Hazel itu. Vanka selalu bercerita padanya, bahwa Mrs. Hazel adalah guru yang sangat galak. Dan juga Vanka selalu memperingati dirinya untuk tidak mencari masalah dengan Mrs. Hazel jika tidak ingin mendapatkan hukuman-hukumannya yang kejam itu.

  Tak lama kemudian, anak itu segera dibawa pergi oleh beberapa guru lain. "Anak itu mau dibawa kemana?" tanya Liz.

   "Dia pasti akan dibawa ke ruang BK." jawab Nicole. "Ke tempat dimana anak-anak yang suka mencari masalah akan mendapat ganjarannya."

   Liz tertegun. Itu dia! serunya dalam hati. Akhirnya, dia telah berhasil memecahkan teka-teki Pak Tua Bernard!

***To be continued***

Author's Note:
wuaaah! akhirnya setelah sekian lama author bisa publikasikan cerita ini lagi!

Maaf! maaf! maaf!
Author minta maaf yang sebesar-besarnya kepada semuanya yang telah menunggu cerita ini. Maafkan ketidakpastian author ini T-T

Terima kasih kepada NoviKurnia4 dan jodohnya_jungkook karena telah rela menunggu cerita ini dan menyemangati author selama ini~!

(Haruna_ika , Senin 3 Januari 2017)

Pandora BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang