Chapter 3:Ternyata!

69 3 1
                                    

"Sebenarnya yang terjadi adalah,sebelum aku berlari karena dikejar oleh Elbo tadi,aku melihat Alto di depan kelasnya dengan seorang perempuan,yang aku tidak tahu namanya,mereka berdua sedang berbincang-bincang di depan kelas,awalnya aku biasa saja melihatnya tapi kemudian perempuan itu mau terjatuh akibat tersandung kayu,Alto menangkapnya dan mereka berdua saling bertatapan,aku.. Rasanya aku seperti tersambar petir ketika melihatnya,aku kecewa,aku cemburu." Vanya menghentikan ceritanya,akibat air matanya yang tadi sudah berhenti,kini kembali mengalir ke pipinya,membuat wajah manisnya basah kuyup oleh air matanya.

Aku dan Nuri sangat sedih mendengar ceritanya,tapi aku dan Nuri juga sangat bingung apa yang harus kami lakukan.

"Vanya,ayolah,kejadian itu terjadi tanpa disengaja,Alto hanya bermaksud baik untuk menolong perempuan itu,aku yakin Alto tidak memiliki perasaan apa-apa,dia hanya sekedar menolong temannya saja,hanya itu" Nuri mencoba menghilangkan perasaan curiga dihati Vanya.Aku hanya mengangguk,setuju pada apa yang Nuri katakan.

"Vanya,kau tidak boleh cemburu terlebih dahulu,kau menuduhnya tanpa bukti apapun,benar kata Nuri ini hanya ketidaksengajaan,kenapa kau harus cemburu? Itu hanyalah temannya,kau boleh menjewer telingaku bila aku salah" Aku juga mencoba untuk menghibur Vanya,meskipun sebenarnya sangat sulit untuk mengelurkan kata-kata dari mulutku ini.

"Kalian benar,setelah aku pikirkan,aku memang tidak harus cemburu,bila aku berada dalam posisinya pasti aku juga akan melakukan hal yang sama,lalu apa yang harus aku lakukan agar aku dapat menghilangkan rasa curigaku ini?" Vanya bertanya padaku dan Nuri.

"Bukankah setelah ini kau ibadah? Kau akan bertemu dengannya kan? Bicaralah padanya,mengobrol lah dengannya agar kau dapat menghilangkan kecurigaanmu,dan kau juga akan senang sekali kan dapat bertemu dengannya?" Aku mencoba membuatnya senang.

"Ya,kau benar sekali Vella,aku akan bertemu dengannya,aku tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengobrol dengannya." Vanya menjawabku dengan sangat senang.

*Skip

Aku,Vanya dan Nuri berpisah di depan ruang guru,Aku dan Nuri akan menuju musholla untuk melaksanakan shalat Dhuha,sedangkan Vanya akan menuju ruang ibadahnya bersama siswa/i kristen lainnya.

-Di dalam ruang ibadah Vanya-

Only You And Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang