Chapter 4:Alto&Vanya

62 4 3
                                    

"Vanyaa.." seseorang berteriak memanggil nama Vanya.

Alto!itu suara Alto! Tidak,aku tidak akan menoleh ke belakang,aku tidak akan menatap dia,tapi aku sangat ingin mengobrol dengannya sekarang.tapii...

"Tiba-tiba Vanya teringat akan apa yang sudah Vella katakan sebelum dia pergi menuju ruang ibadah".

"Vanya ingatlah!ketika kau bertemu dengan Alto nanti,beranikan dirimu untuk berbicara dengannya,karena kesempatan untuk berbicara dengannya sangatlah langka,jangan biarkan egomu mengalahkanmu!dengarkan dan ikutilah kata hatimu!jika kau mengikuti egomu maka kau pasti akan menyesal nanti!"

"Ya,aku harus berani!benar apa yang telah Vella katakan padaku!aku tahu aku sedang marah pada Alto tapi rasa sayangku padanya membuat aku tidak tega bila harus mengabaikan panggilannya"

"Ada apa Alto? Kau memanggilku?" akhirnya Vanya dapat mengalahkan egonya&menjawab panggilan Alto sembari tersenyum.
"Ya,aku memanggilmu,kenapa kau lama sekali menjawab panggilanku? Seolah-olah kau sedang kesal padaku,apa memang benar kau sedang kesal padaku?" tanya Alto yang curiga pada Vanya.
"Ti..tidak!aku tidak kesal padamu!Kenapa kau bertanya seperti itu?mana mungkin aku kesal padamu!" Vanya menjawab Alto dengan terbata-bata.
"Baguslah bila kau tidak marah padaku,tapi kenapa aku merasa ada yang ingin kau tanyakan padaku? Tanyakan saja bila ada yang ingin kau ketahui" tanya Alto seperti seorang detektif yang ingin menyelidiki sesuatu.

"Kenapa dia bertanya seperti itu padaku? Atau jangan-jangan ia bisa membaca pikiranku? Ah!itu tidak mungkin!dia bukanlah seorang paranormal! Dia hanyalah Alto yang kukenal,Dia hanyalah pangeran penjaga hatiku!"(Vanya berkata dalam hati)

"Ehmm..ya,ada yang ingin aku tanyakan padamu,aa-aku melihatmu di depan kelas dengan seorang wanita,siapa dia?" Vanya memberanikan dirinya untuk bertanya,meskipun itu terlihat sangat konyol.
"Dia? Oh itu,dia hanyalah temanku,ada apa? Kau cemburu ya? Hahaha" alto meledek Vanya,hingga membuat wajah Vanya menjadi bersemu merah seperti tomat siap panen.
"Aaa-apa? Aku cemburu? Ya enggaklah! Nggak akan mungkin aku cemburu,hah dasar kau pasti berharap dicemburuin kan?hahaaha!dasar jones!" Vanya berkata dalam hati:Iya Alto!aku cemburu!sangat cemburu!tapi apa dayaku?aku tidak bisa berbuat apa-apa!aku hanya bisa diam dan memendam perasaanku!tapi tidak apa-apa,setidaknya dapat bertemu denganmu&mendengarkan penjelasanmu hatiku menjadi tenang.
"Aku kira kau cemburu!hahaha" ledek Alto sembari menjulurkan lidahnya.

Percakapan itu terus berlangsung di dalam ruang ibadah tersebut,mereka berdua bersenang-senang bersama,sebenarnya Alto juga memiliki perasaan yang sama pada Vanya,tapi sayangnya perasaan itu belum diungkapkannya.
Lalu bagaimana kisah cinta Vanya&Alto selanjutnya?
Tunggu Chapter selanjutnya Ya!

-Only You&Just You-

Only You And Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang