Please Klik ⭐ Before reading.
Thank You.IG : rahma_tham
.
.
.
.- 1 || Matchmaking -
.
.
.
.
ADERA bukan gadis rumahan, Dengan segala gelimangan harta keluarganya, ia bebas mengeksplor hobi ataupun keinginannya sesuka hati. Kendati begitu, Adera bukanlah tipe gadis yang senang menghabiskan waktu di Night Club seperti teman temannya. Tapi bukan berarti Adera tidak pernah ke tempat terlaknat itu, ada alasan tertentu yang kadang membuat Adera merasa perlu untuk ke Night Club. Misal ketika kepalanya sakit karena permasalah di rumahnya, atau merasa kalut dan tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan, maka Adera akan ke club sebagai pelampiasan. itulah satu satunya kegunaan night club baginya.
Hari ini Adera tidak ke kampus dan tidak ikut teman temannya untuk bermain basket atau berkeliling dengan naik sepeda. Biasanya Adera akan menghabiskan waktunya dengan bermain basket bersama teman wanitanya, atau ketika ia punya kekuatan lebih, Adera akan menantang teman laki lakinya untuk bermain. Tapi sepertinya hari ini Adera harus mengelus dada, pasalnya ia tidak diperbolehkan keluar kamar.Adera dikurung di kamar oleh ayahnya, ia tidak tahu persis apa alasan yang membuatnya harus mendekam di kamar nya sendiri, tapi dari hasil cari taunya melalui pelayan yang mengantarkannya makanan, akan ada tamu penting di rumah mereka malam ini. Tapi jika itu sebabnya, untuk apa juga Adera di kurung? Jadi Adera berfikir bukan karena tamu, tapi hal lainnya yang masih ia fikirkan apa gerangan itu.
"Adera?" Suara seorang wanita paruh baya memanggil Adera sambil memutar kunci untuk membuka pintu kamar gadis itu.
"Tidak mau siap siap?" Tanya Laura, -ibu Adera- yang memunculkan kepalanya dari balik pintu memgikut tubuhnya kemudian.
"Untuk apa?" Ketus Adera memutar bola matanya jengah.
"Untuk menyambut tamu penting kita malam ini. Mama harap kamu tidak mengecewakan mama"
"Mengecewakan mama? Memangnya ada hal yang harus aku lakukan?" Adera mengernyit, alisnya hampir tertaut.
"Kamu akan dijodohkan dengan anak pemilik Anderson Group. Perusahaan kita di ambang kehancuran Adera, kamu harus menolong papa kamu untuk menyelamatkan perusahaan kakekmu. Mereka siap membantu kita dengan meminta dirimu menjadi menantu. Yang penting bukan siapa dan siapa Adera, tapi siapa butuh siapa. Begitulah prinsip yang harus diterima oleh keluarga kaya seperti kita dan mereka. Sebuah timbal balik" Laura menjelaskan dengan panjang lebar, membungkam mulut Adera yang emosinya terusulut karena prinsip itu lagi. Siapa butuh siapa? timbal balik? Karena prinsip itulah yang menjadi awal mula Adenaya, kakaknya masih setia di ambang kematian hingga saat ini. Dan apa? Keluarganya belum menghilangkan prinsip gila tak berkemanusiaan itu? Adera menggertakkan giginya tapi tak mampu mengucap sepatah katapun.
***
Adera melihat bayangannya sendiri di cermin. Ia sudah selesai didandani, gaun merah selutut bertali spageti, rambut hitam legamnya sebahu digerai, dengan make up mewah tapi natural sekali. Tidak menenggelamkan warna kulit putihnya yang seperti susu. Sedikit kesan glamour pada bibirnya yang dipolesi lipstick berwarna merah marun mengikuti garis bibir Adera yang mungil dan ranum. Sungguh cantik seakan ia jelmaan dewi Yunani.
Adera tahu, hatinya pun tahu kalau ia tidak pernah bisa menolak ketika orang tuanya meminta sesuatu. Ia memang akan protes untuk menyuarakan haknya, tapi tetap akan menurut pada akhirnya. Dulu, kakaknya lah yang menjadi boneka di keluarga ini, menjadi tameng tanpa bisa protes bahkan ketika kebebasannya terkekang, selalu patuh pada perintah John Karl ayahnya. Tidak membantah bahkan menerima dengan senang hati. Asal ukiran senyum bisa Adenaya tuai di kedua wajah orang tuanya. Terlalu naif, Presepsi Adera selama mengenal kakaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √
RomanceWarning!! 18+ & Banyak typo.. Cerita sedang dalam proses revisi ... Adera mengidap amnesia parsial, dimana ia tidak mampu mengingat seseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu 3 tahun, atau lebih, atau mungkin selamanya. dan Saat sepenggal i...