-30-
-Penyesalan-***
Setiap orang pasti memiliki penyesalan dalam hidup mereka. Kadang, kita sibuk menyalahkan diri sendiri, terlaru larut dan menyiksa diri. Sehingga kita tidak sadar berapa banyak hari terlewati untuk memperbaiki kesalahan itu.
***
Christian terduduk disalah satu bangku tunggu dirumah sakit. Di lorong yang temaram, jauh dari koridor dimana perawat dan pasien hilir mudik.
Ia tertunduk dengan kedua siku diatas lutut dan kedua telapak tangan menutup wajahnya.
Perasaan yang paling ia takutkan. Menyesal.
Perasaan itu pernah menyergapnya. Ketika Adenaya terbujur tak berdaya bersimbah darah. Ia terkurung lama, hingga berhasil mengubahnya menjadi orang yang berbeda.
Karena penyesalan, ia menjadi tamak akan dendam. Dendam kepada Adera yang tak berujung.
Dimata Christian saat itu, apa yang matanya lihat adalah kebenaran. Sehingga ia buta dan menutup telinga. Ia lupa, bahwa bisa saja ia salah. Bisa saja, apa yang ia lihat bukanlah kebenaran. Kenapa dia tidak menemui Adera dan menanyakannya langsung? Kenapa dia tidak meminta penjelasan terlebih dahulu lalu memutuskan? Terlalu banyak kenapa. Dan itulah penyesalannya.
"Merenung?"
Christian terperanjat ketika sebuah suara menembus Indra pendengarannya.
"Mia. Kau membuatku kaget" kata Christian pelan. Hampir terdengar seperti dengusan.
"Kenapa harus menghabiskan waktu disini? Bukannya mulai memperbaiki?"
"Aku tidak mengerti maksudmu Mia"
"Adenaya menceritakan segalanya kepadaku. Kau menyesal?"
Christian mendengarnya seperti sebuah olokan.
"Kau mengolokku?"
"Tidak. Apa kau merasa demikian? Apa sekarang kau merasa bodoh?"
"Kau tahu jawabannya Mia"
Christian bersandar. Menatap lurus kedepan. Mia yang duduk disamping Christian mengikuti arah pandang pria itu sambil kedua tangannya masuk kedalam saku jubah dokternya.
"Tidak ada gunanya menyesali Christ. Kau hanya akan menyiksa dirimu" ujar Mia yang cukup sedih melihat guratan bersalah diwajah temannya itu "dari pada larut dalam penyesalan, lebih baik memperbaikinya"
"Tidak ada yang bisa diperbaiki Mia"
"Semua kesalahan dapat diperbaiki. Lagi pula jika kau tahu kebenarannya, kau tidak akan melakukan semua itu pada Adera kan?"
Christian menatapnya
"Maksudku. Jika kau tahu akan menyesal kau tidak mungkin melakukan semua ini kan? Manusia itu bisa khilaf Christ. Kita bukan tuhan yang bisa mengetahui masa depan, atau bahkan mengaturnya"
Christian masih bungkam. Hilang sudah semua keberaniannya, semua semangatnya dan percaya dirinya. Tidak ada yang tersisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √
RomanceWarning!! 18+ & Banyak typo.. Cerita sedang dalam proses revisi ... Adera mengidap amnesia parsial, dimana ia tidak mampu mengingat seseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu 3 tahun, atau lebih, atau mungkin selamanya. dan Saat sepenggal i...