UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √

31. Devil In Person || 2/2

Please Klik ⭐ before reading
Thank you 🙆

IG : rahma_tham
Spoiler : spop_ratham99

.
.

-31-

-Iblis Berwujud Manusia-

***

Sekitar 30 menit Adera berdiri di depan cermin,  kemudian terdengar bunyi gesekan engsel pintu yang tidak terlalu nyaring.  Seseorang memunculkan kepala dari balik daun pintu,  mengikut badannya kemudian.  Seorang pelayan.

"Anda di persilahkan turun nona" kata wanita yang Adera taksir berkepala empat itu. 

Adera melenguh pelan,  tangannya saling meremas menyadari rasa takut menyelimutinya.

"Tuan Martin sedang menunggu" lanjut pelayan itu karena tidak mendapat respon apapun dari Adera

"Baiklah" jawab Adera pada akhirnya.  Ia akan melakukan apa saja yang sekiranya perlu dia lakukan jika saja Martin akan berbuat yang aneh aneh dengannya. 

---

Adera membatu dengan pisau daging dan garpu di tangan nya.  Martin menatap lurus seakan meneliti sesuatu disetiap jengkal wajah Adera.

Adera meremang,  merasa terintimidasi.  Apa lagi sudah hampir 30 menit mereka hanya pasrah pada belenggu keheningan.  Tanpa ada yang ingin memulai untuk bersuara.

"Melihatmu seperti ini kadang membuatku terenyuh" Martin akhirnya buka suara memecah beku tak kasat mata yang sempat merantai keduanya.  "Faktanya,  kau satu satunya gadis yang aku puja melebihi apapun selama ini" Martin melanjutkan.  Tidak ada tatapan mengerikan yang biasanya membuat dari manik pria itu.

Adera hanya membeku.  Ia bisa merasakan bahwa Martin tidak sedang melakoni dramanya.  Pria itu tampak bersungguh sungguh dengan rentetan kalimat itu.  Membuat Adera merasa gamang.

"Dinner special ini sebenarnya karena aku ingin memberitahumu sesuatu.  Tentang diriku,  sisi diriku yang lain"

Martin mengambil sapu tangan, Mengusap bibirnya yang sedikit tertinggal bekas mayonaise dari salad yang baru saja ia makan.  Lalu kembali menatap intens Adera di hadapannya yang masih setia merunduk menatap steaknya yang masih utuh dengan tidak berselera. 

Martin melanjutkan sambil menuang wine jenis Henri Jayer Cros Parantoux kedalam gelas Burgundy dihadapannya.  Ia menutup mata menikmati aroma jenis wine termahal di dunia itu sebelum disesapnya perlahan. Meninggalkan rasa khas diujung lidahnya.

"Ada hal yang paling aku sesali.  Aku sebenarnya bisa saja meminta dirimu dulu saat aku dijodohkan dengan Adenaya,  tapi aku tidak melakukannya hari itu.  Aku menginginkan proses dimana kuharap kau akan melihat ku dan jatuh cinta padaku. Tapi aku salah,  nyatanya cinta bukan hal yang mudah berpindah tempat.  Dihari kau mengatakan menyukai Christian,  hari itu amat sangat menyakitkan untukku.  Dan aku melampiaskannya pada Adenaya.  Lalu semua hal tak terduga terjadi.  Yang tidak aku sangka berakhir ditempat ini.  Kau dan aku.  Dalam kekangan rasa benci"

"Aku memiliki anak,  namanya Nathaniel.  Yang harus lahir ke dunia ini karena obsesiku padamu.  Awalnya aku sangat tidak ingin berita ini mencuat ke publik,  namun lagi lagi demi dirimu,  aku rela membongkar masa laluku untuk digunjingkan.  Mungkin ayahku sedang murka sekarang dan mencariku diseluruh penjuru dunia. Tidak masalah, aku sebenarnya sudah malas dengan semuanya"