34 || Waiting You || ENDING

30.7K 1.4K 165
                                    

Bisa klik ⭐ dulu nggak? 
100 komentar dan akan aku kasih ekstra part!  Gimana?
.
.

IG : rahma_tham
Spoiler : spop_ratham99

.
.

-34-

-Menunggumu-

Mulmed : Endless Love (Piano Version)

***

Sudah 21 Hari Adera masih setia menutup matanya.  Kini ia berada di Indonesia,  setelah dipindah rawatkan kesana dari San Pedro Sula.  Christian setia menemani gadis itu hingga tidak pernah meninggalkan rumah sakit barang sehari pun.  Urusan perusahaannya sepenuhnya ia serahkan pada Jack,  Christian yakin asisten pribadi nya itu akan mengurus perusahaannya dengan baik sementara ini.  Berhubung Christian sedang tidak ingin bergelut dengan tumpukan berkas untuk sekarang.

Adenaya mengetuk pintu,  mengambil alih fokus Christian yang sejak tadi menatap penuh harap ke kelopak mata Adera.  "Apa aku menganggu?" Adenaya berkata dengan pelan.  Senyum sumir mengkhiasi wajahnya.  Merasa miris karena kini sang adik menggantikannya berbaring disana,  koma sama seperti dirinya sebelumnya. 

"Mdngganggu?  Tidak sama sekali.  Maaf kalau membuatmu tidak leluasa menjenguk Adera.  Aku hanya ingin menunggunya disini" Christian berkata dengan nada yang begitu pelan.  Tidak bertenaga

"Ayah dan ibumu dimana?" tanya Christian kemudian 

"Ayah sedang menjemput seseorang di bandara.  Katanya dokter dari singapura yang akan memeriksa keadaan Adera.  Sedangkan Mama mengurung diri dikamar,  menangis"

"Maafkan aku" Christian merunduk.  "Ini salahku"

Adenaya yang kini duduk di sofa hanya tersenyum getir "bukan salahmu.  Dia hanya berkorban untuk sesuatu yang pantas menurutnya.  Aku iri karena dia begitu berani"

Christian menatap lembut kearah Adera.  Benar, Dimata Christian Adera menjadi sosok yang selalu dilihatnya lemah.  Namun Christian sepemikiran dengan Adenaya sekarang,  Adera memiliki keberanian yang orang lain tidak punya.  Dada Christian menghangat.

"Tapi aku tidak seberharga itu untuk nyawanya"

"Dia tidak mungkin mengorbankan nyawanya jika begitu.  Jelas sekali kau berharga untuknya"

Berharga?  Tidak.  Christian tidak akan seberharga itu untuk Adera.

***

Christian mengambil air hangat dan sebuah handuk untuk membersihkan tubuh Adera,  rutinitas yang selalu ia lakukan selama Adera menikmati mimpi panjangnya.  Mimpi yang entah seindah apa sehingga gadis itu enggan bangun dan menyapanya.  Betah sekali membuat Christian menunggu dengan luka di hatinya yang yang sakit tapi tak berdarah.

"Apa kau tidak lelah tertidur hm?" Christian mengusap telapak tangan kiri Adera dengan handuk hangat dalam genggamannya.  Menyapu pelan permukaan kain itu dikulit Adera yang seputih susu.  Pelan sekali,  takut melukai gadis itu. 

"Aku sudah sangat sakit disini.  Maafkan aku.  Aku salah jadi jangan menghukumku terus" lanjut pria itu kini meraih tangan kanan Adera untuk dibersihkan.

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang