25. Fact

31.3K 1.5K 60
                                    

Maaf yah updatenya nggak sesuai janji 😢
Sebenernya aku udah nggak mood lanjut cerita ini lagi hiks.. 😭
Aku kan udah bilang ini cerita gaje (nggak jelas) dan karena ini cerita pertamaku pasti banyak kekurangannya.
Tapi ada yang bilang aku bodoh karena beberapa part nggak nyambung, ulala.. aku tau kok, makanya aku bilang cerita ini gaje. bisa baca kan? Kamu kalau mikir cerita ini nggak Bagus, silahkan ditinggalkan dan dilupakan(?) Jangan akunya yang dihujat, aku menerima kritikan yang membangun bukan yang ngejatuhin. Tau tidak apa yang kamu bilang itu berdampak sama mood authornya? Kamu nggak nyoba buat nulis sih makanya nggak tau susahnya. Aku itu mood banget tulis ini cerita, mau Bagus kek tidak kek. Namanya juga manusia. Toh cerita ini nggak aku buat untuk kamu, tapi cuman buat nyalurin unek-unek aku doang.

Jadi saya tekankan!!!! Kalau merasa cerita ini nggak bagus, please tinggal buka perpus kalian, delete!!! Nggak susah kan? Lebih susah mutusin pacar *lol 

Oke deh.. segitu dulu ultimatumnya. Maaf yah nyampah panjang gini...

And happy reading... part ini pendek!!

--------

-25-

-Fakta-

--------

Adera tidak kunjung pulang dari rumah sakit. Dengan kaki diperban dan hanya menggunakan slipper rumah sakit, ia duduk termenung di halte.

Perceraian..

Kata itu terus hinggap di kepalanya, dia dan Christian akan bercerai. Lantas setelah bercerai apa yang akan Adera lakukan? Menerima Christian menjadi kakak iparnya? Atau pergi sejauh mungkin dari dunia ini? Andai ada pilihan lain.

"Belum pulang?" Adera terperanjat. Mia menghampiri gadis itu dengan senyum dan duduk disampingnya.

"Kau sudah selesai bertugas?" tanya Adera

"aku ada jadwal operasi Dini hari, jadi aku harus bermalam di rumah sakit, aku ada free time dua jam kedepan. tadi aku ,elihatmu berjalan dengan mengenaskan. jadi memutuskan menyusulmu kesini. Dan kau? Apa yang kau lakukan disini? Mana ada bus yang lewat. bahkan ini sudah dini hari"

"Hanya duduk, aku merasa banyak beban padahal seharusnya tidak ada"

"hm maksdumu? Kau ada masalah? Bukannya kakakmu sudah bangun yah?"

"Aku senang kak Adenaya bangun, malah aku yang paling senang. Aku sering bermimpi kakak tidak akan bangun lagi, jadi itu menyiksaku. Tapi syukurlah hari ini menjawab mimpi burukku itu"

"lalu?"

"Aku akan bercerai" Kata Adera lemah. Mia melotot tidak percaya..

"Cerai? Bukannya kalian baru nikah ya"

"Kau pasti tahu semuanya Mia. Bukannya kau yah tempat Christian menanyakan kabar kak Adenaya dulu? Jadi kau pasti tahu kalah Christian menyukai kak Adenaya"

Mia terdiam sejenak.

"Ya aku tahu. Tapi aku sama sekali tidak tahu apa tujuan Christian menikahimu. tapi sekarang yang aku lihat adalah dia mencintaimu"

Adera tersenyum miring mungkin mengolok nasibnya. Gadis itu membuka jas Christian yang melekat di bahunya.

"Dia mencintaiku? Dia bahkan tidak bisa menentukan harus bersikap bagaimana terhadapku. Kadang menyakitiku, kadang lembut, kadang marah, kadang... ah pokoknya dia tak tersentuh Mia. Terima kasih atas hiburanmu"

Mia menatap prihatin ke Adera

"Aku sudah cukup lama mengenal Christian. Justru dengan semua sikap itu membuktikan kalau dia mencintaimu. Dia menjadi dirinya sendiri saat bersamamu, tidak memaksakan harus bersikap selalu lembut yang bukan dirinya. Kau membuatnya melewati batas Adera, kau mampu menariknya. Apa kau tidak pernah melihat bagaimana Christian menatapmu?"

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang