-------
-19-
-Lebih dari Sebuah Ciuman-
--------
Christian berjalan dengan angkuh disepanjang koridor hingga tertelan lift khusus menuju ruang kerjanya.
Semua karyawan yang selama ini bekerja tanpa pernah melihat owner tempat mereka bekerja, mulai merunduk takut takut. Pasalnya di hari pertama Christian masuk ke kantor ia sudah menunjukkan kilatan dominasinya dan ekspresi dingin tak terpecah. Hanya dengan melihatnya saja, semua karyawan bagaikan telah mendapat peringatan kalau mereka tidak boleh mencari masalah jika masih ingin bekerja. tapi berbeda dengan karyawan wanita, mereka sibuk terpesona oleh paras rupawan owner muda mereka. Sayangnya mereka harus menerima fakta bahwa owner muda nan rupawan itu sudah memiliki istri. Gilanya, beberap dari mereka justru tidak keberatan jika menjadi selingkuhan saja. Begitulah kentalnya pesona Christian.
Hari ini adalah hari pertama Christian akan menggunakan kantornya yang sudah dibangun empat tahun lalu, arsitek ternamapun turun tangan untuk mendesain ruang kerjanya dan selesai tepat waktu.
Christian disuguhkan ruangan besar bebentuk persegi di lantai 17 yang sudah siap memanjakan matanya dengan pemandangan hiruk pikuk kota metropolitan Jakarta dari balik fasad kaca transparan, yang dengan berani menampilan isi serta interior ruang kerja Christian yang didominasi warna seaweed untuk menunjukkan kemaskulinitas dengan sentuhan modern, serta penambahan aksen kayu disekitar tembok menambah kesan elegan pada ruangan itu. Belum lagi fasilitasnya yang lengkap dengan satu set komputer kerja termahal, sebuah kursi chairman type manggo 1 AL TC bersanding dengan meja FC single 7906, sofa besar diseberang meja kerja, gantungan jas disudut ruangan, dan beberapa furniture kayu seperti rak buku yang tetap dibuat dengan kesan maskulin.
-----
Christian duduk dikursi kebesarannya. Hari pertama, dan lily sudah tergopoh gopoh membawa setumpuk dokumen yang diletakkan diatas meja Christian, bahkan dokumen itu berkali kali lipat lebih banyak dari tumpukan dokumen yang biasanya Christian terima saat masih di mansion. Christian berdecak tidak suka, inilah yang paling ia benci jika bekerja disebuah kantor, apa lagi membuka diri ke publik membuat banyak perusahaan ingin menjalin kerja sama dengan perusahannya. Padahal Christian sudah cukup tenang dengan beberapa kolega bisnis yang kompeten. Lagi pula tumpukan dokumen itu hanya akan menyakiti iris matanya karena membaca tanpa henti.
"lily?"
"ya sir?"
"tolong buat catatan kecil tentang inti setiap dokumen disini. Berikan aku catatannya satu jam lagi"
"baik sir" lily kembali mengambil dokumen yang menggunung itu dengan susah payah dan membawanya ke meja khusus sekertaris di depan ruangan Christian.
Sebenarnya Christian lebih suka jika Jack yang melakukannya, karena asisten pribadinya itu akan melakukan tugas itu dengan cekatan. Hanya saja Jack sedang bertugas dan pergi ke Amerika hari ini setelah memberinya setumpuk jadwal yang harus ia hadiri. Tentu saja tugas mata matanya yang membawa Jack sampai ke negeri paman sam itu. Christian tidak sabar menunggu kabar apa yang akan Jack berikan padanya.
-----
"Bagaimana?" Adera bertanya saat dokter pribadi Adenaya yang disiapkan Christian telah selesai memeriksa keadaan Adenaya.
"Sama seperti sebelumnya" kata dokter itu, namanya Mia "tidak ada perkembangan, kau harus sabar Adera"
"Terima kasih atas waktumu, aku benar benar berharap kakakku akan bangun" Adera berkata dengan sedih berniat mengantar dokter Mia kedepan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √
RomansaWarning!! 18+ & Banyak typo.. Cerita sedang dalam proses revisi ... Adera mengidap amnesia parsial, dimana ia tidak mampu mengingat seseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu 3 tahun, atau lebih, atau mungkin selamanya. dan Saat sepenggal i...