11 || It Was My Fault

32.1K 1.3K 13
                                    

Please klik ⭐ before reading
Thank you 🙆

IG : rahma_tham
Spoiler : spop_ratham99

.
.

-11-

-Itu adalah salahku-

***

Adera kembali kerumahnya dengan dengan senyum merekah. Ia mengabaikan tatapan garang ayahnya yang menuntuk penjelasan atas tindak keluyurannya hingga malam hari.

"Ra? Kamu dari mana? Papa sama mama marah marah tadi karena tahu kau kabur dari jemputan supir" Adenaya duduk dipinggiran tempat tidur adiknya itu

"Apaan sih kak! Mengganggu saja. Asyik menghayal juga. Sudah ah keluar! Memangnya kakak, cuman dirumah terus. Aku itu beda sama kakak"

"Ya sudah. jangan sampai melewatkan makan malam yah"

"IYa iya bawel ah" gerutu Adera yang murka karena Adenaya menganggu sesi menghayalnya.

***

Sepekan kemudian, Adera berkeliling mall Bersama Adenaya dan entah kebetulan atau apa, Ia bertemu dengan Christian ralat- melihat Christian lagi. Karena memang hanya Adera yang melihat pria itu, Christian sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Adera mengulum senyum, Dalam hati rasa putus asanya hilang sudah. Akhirnya ia bisa melihat pria yang mengobrak abrik isi kepalanya sepekan terakhir ini.

"Jadi dia bekerja di cafe itu?" Gumam Adera mengangguk angguk

"Dia siapa Ra?" Adenaya yang mendapatkan tugas menemani adiknya itu bertanya saat mendengar Adera bergumam.

"Bukan apa apa. Kak? Besok kita kesini lagi yah?"

"Papa bisa marah Ra. Pokoknya kau beli apapun yang kau butuhkan hari ini. Besok kau harus belajar, semester sudah dekat"

"Kolot! Bawel" Adera menghentakkan kakinya dengan kasar di ubin mall. Ia cemberut karena perkataan kakaknya yang sok patuh dengan aturan di keluarga mereka.

"Kau marah?"

"Tau ah. Bawel banget" Adera memberi tas belanjanya kepada Adenaya, Kakaknya itu hanya menggeleng sambil membawa semua belanjaan Adera seorang diri.

Flashback End


Adera berjalan dengan leman menuju kamarnya, kepura puraannya menjadi Adera yang masih melupakan sosok Christian, nyatanya menjadi cambuk telak untuk hatinya. Karena ia tidak bisa mengekspresikan perasaan yang mengamuk amuk di dalam hatinya.  Ia marah tapi bagaiman ia harus bersikap? Ia kesal tapi apa yang bisa ia lakukan? Tidak ada.  Adera hanya bisa diam, menutup mata dan telinganya, sedang luka dihatinya semakin menganga dengan lebar. Karena kepura puraannya. Adera takut kalau ia berkata mengingat semuanya, Christian akan membuangnya, mencampakkan hatinya yang terlanjur ia titipkan pada pria itu. Adera takut kehilangan Christian, Sangat takut.

Adera berhenti ditengah tangga, Seakan menanjak undakan anak tangga itu seperti mendaki sebuah gunung tertinggi didunia. Ia tidak sanggup, kakinya lemas seperti jelly. Bukan hanya kali ini saja ia melihat betapa manis dan perhatian Christian pada kakaknya, tapi sudah beribu kali sampai sampai Adera tidak bisa menghitungnya.

"Kak? Mau tidak jadi pacarku? Besok kita kencan ok?"

"Kau bicara apa sih Ra? Aduh adik kakak. Lagi putus sama pacar yah sampai bicara tidak masuk akal begini?"

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang