Please klik ⭐ before reading
Thank you.IG : rahma_tham
.
.
.
.- 6 || Memory -
.
.
.
.
ADERA hanya termenung didalam kamar bercat cream-nya. Ia tidak bisa terus menerus berdiam diri dan menerima perlakuan Christian yang semena mena kepadanya. Persetan dengan keluarganya, ia tidak peduli lagi jika memang perusahaan ayahnya harus bangkrut. Ia akan menerima perjodohan dengan siapapun tapi tidak dengan psikopat gila seperti Christian. Ia hanya akan mati sebelum hari pernikahannya.
Christian berbohong
Itulah yang membuat Adera geram. Beberapa hari yang lalu pria itu mengatakan bahwa orang tuanya akan datang. Aderapun berinisiatif untuk mengatakan semuanya kepada ibunya, Tapi harapannya pupus karena wanita yang ia cintai itu tak kunjung menengoknya. Tanda bahwa hati itu Christian hanya ingin menghindarinya saja. Ingin rasanya Adera mengamuk didepan wajah Christian, menangih perkataannya itu, tapi pria itupun sama, tak menampakkan batang hidungnya sejak pertengkaran mereka beberapa hari yang lalu. Hanya pelayanlah yang keluar masuk kamarnya untuk memberinya makan atau menanyakan jikalau ia memerlukan sesuatu.
"Ayolah Adera, berfikirlah sesuatu. temukan solusinya" Ddera memukul mukul ringan kepalanya, berharap kepalanya itu segera memikirkan solusi agar ia bisa terbebas dari seorang Christian.
***
Pernikahan Adera dan Christian tersisa 2 hari lagi. Adera semakin gencar memikirkan cara untuk keluar dari kamar itu. Akhirnya sebuah ide gila pun melintas di otaknya saat menatap satu satunya jendela kaca di kamar itu. Adera tidak tahu apakah ide gilanya ini akan berhasil, tapi tidak ada cara lain, ia Harus mencoba sebelum menyerah. Fikirkan keberhasilan jangan memikirkan kegagalan.
Adera memutuskan akan memulai aksinya malam ini, Semoga saja ia tidak ketahuan. jika tidak entah apa yang akan Christian lakukan padanya, mungkin ia akan dipasung atau singkatnya di lempar keluar dari atas balkon kamar itu dan menjadi mayat di bawah sana.
Adera terus saja menatap kearah jam yang tergantung di dinding polos kamar itu. Seakan tak ingin kehilangan waktu barang sedetikpun. Ia menggigit kukunya dengan khawatir, panik dan takut. Tubuhnya bergetar samar. Satu satunya harapannya saat ini semoga Christian tidak akan muncul dengan tiba tiba ketika ia memulai aksi kaburnya. Semoga.
Sudah pukul 09 malam. Adera yakin kalau Christian sudah pulang dari bekerja dan terlelap. Adera merasa lega tidak ada tanda tanda seseorang akan masuk ke kamar itu, apa lagi ia sudah menerima makan malamnya. Meski tak tersentuh karena ia sama sekali tak bernafsu. setidaknya para pelayan itu tidak lagi memiliki alasan untuk masuk ke kamarnya.
Adera segera menarik sprei yang membungkus spring bed king size milik Christian tentunya. Merobeknya menjadi dua bagian. Kemudian menyambungnya dengan tirai panjang yang juga ia robek menjadi dua bagian. Tapi satu masalahnya, jendela kamar itu terkunci. Akhirnya dengan nekat Adera memilih untuk memukul kaca jendela itu dengan benda berat yang ia temukan didalam kamar. tanpa memikirkan seberapa jauh gelombang suara pecahan kaca itu akan pergi.
PRANGG-
Berhasil! kaca jendela sudah pecah dan berhamburan di sekitar kaki Adera. Ia mulai was was, bisa saja pecahnya jendela tadi didengar oleh orang di luar. Tapi ia tak peduli lagi, ia harus melakukan aksi kaburnya itu dengan cepat dan kabur kemanapun asal tidak ke rumah pria brengsek itu lagi. Mungkin kalau dia pulang dan menjelaskan pada orang tuanya tentang sikap kasar Christian, mereka akan mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √
Roman d'amourWarning!! 18+ & Banyak typo.. Cerita sedang dalam proses revisi ... Adera mengidap amnesia parsial, dimana ia tidak mampu mengingat seseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu 3 tahun, atau lebih, atau mungkin selamanya. dan Saat sepenggal i...