14 || Beginning of the War

31.9K 1.4K 23
                                    

Please klik ⭐ before reading
Thank you 🙆

IG : rahma_tham
Spoiler : spop_ratham99

.
.

-14-

-Permulaan perang-

***

Christian berlari lari kecil menembus hujan singkat yang menerpanya. Mengabaikan pelayan yang lari tergopoh-gopoh membawa payung. Meski hujan itu hanya akan mengenai Christian beberapa detik saja sebelum terlindung oleh atap mobil, tapi pelayan itu tampak menyesal karena tidak dapat memberikan payung itu pada tuannya tepat waktu.

"Jalan" Christian memerintahkan supirnya segera setelah ia menutup pintu mobil.

"Baik tuan" respon sang supir. Mobilpun melaju keluar gerbang dan kemudian bergabung bersama beberapa kendaraan dijalan raya yang basah.

***

Martin mengedarkan pandangannya dengan seksama. Matanya menyipit berusaha fokus, Ia harus menajamkan penglihatan mengingat hujan memburamkan kaca mobilnya.

Martin menepi ke bahu jalan dekat halte. Ia melihat seorang wanita mengenakan hoodie dan jeans pendek tengah duduk disana seorang diri. Itu sudah pasti Adera, dan dugaan Martin benar saat ia mendekat. Dengan cepat dihampirinya wanita itu.

"Adera?!"

Adera dirayapi perasaan lega melihat Martin sudah ada di depannya. Mendekap bahunya.

"Kau kenapa?"

"Kau sakit?"

"Ya ampun Darah!" Martin hampir memekik

"Kita harus kerumah sakit!"

Adera mendengar semua itu, tapi ia tak mampu berucap apapun untuk membalas. Bibirnya kelu, tubuhnya menggigil, rasa sakitnya sudah tidak memilih lagi, merambat ke sekujur tubuhnya yang melemah. Lalu hal terakhir yang Adera lihat adalah rintik Hujan dan langit yang semakin menggelap.

Martin dengan sigap menangkap tubuh Adera yang limbung, wanita itu jatuh pingsan dalam keadaan terlalu pucat untuk dikatakan sebagai manusia. Martin menggedong Adera, membawanya masuk kedalam mobil dengan cepat. Dibaringkanya gadis itu di jok belakang, sebelum dengan tergesa gesa Martin melaju ke rumah sakit.

------

"Sialan! Dasar jalang!" Christian mengumpat didalam mobilnya, merapalkan sumpah serapah untuk dua insan manusia yang menyita fokus dan menguras emosinya itu.

Pemandangan yang entah kenapa menggores hatinya, padahal harusnya Christian tertawa lebar bisa menyakiti Adera hingga ia harus meminta tolong pada orang lain. Harusnya memang begitu, tapi nyatanya tidak.

Christian sangat tahu siapa laki laki yang menggendong Adera itu, siapa lagi kalau bukan Martin cornell. Pria yang dulu dijodohkan dengan Adenaya. Mereka sempat bertemu beberapa kali di kediaman Karl, meski tidak pernah benar benar bertegur sapa.

"Aku bertemu kak Martin hari ini kak. Aku akan menemuinya lagi nanti di hotel miliknya, kami berbicarakanmu kak. Banyak sekali"

Christian mengingat perkataan Adera yang ia dengar waktu itu. Saat ia pulang kerja lebih cepat dan mengintip di kamar Adenaya. Perasaan itu muncul lagi di dadanya. Amarah yang entah kenapa tersulut hanya karena kemungkinan Adera bersama dengan Martin di hotel sekarang.

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang