Please klik ⭐ before reading
Thank you 🙆IG : rahma_tham
Spoiler : spop_ratham99.
.-10-
-Bertemu denganmu untuk pertama kalinya-
***
Christian sengaja tidak ke mansionnya hari ini. Ternyata selain saat sakit dan terlampau lelah, ia juga membutuhkan sekertarisnya untuk keadaan seperti ini. Keadaan dimana hatinya seakan diremas dan berbunga diwaktu yang sama. Hanya satu orang yang bisa membuatnya demikian, siapa lagi kalau bukan Adenaya.
Dan disinilah ia berada sekarang, Didepan rumahnya untuk menunggu. Bahkan dengan panik mondar mandir tidak jelas. Setahunya ambulans yang membawa Adenaya akan tiba sebentar lagi.
Betapa Christian merindukan gadis itu, Karena pengawasan keluarga Adenaya, ia tidak bisa menengok gadisnya itu selama lima tahun belakang. Ia hanya bisa menerima informasi mengenai Adenaya dari salah satu temannya yang berprofesi sebagai dokter dirumah sakit tempat Adenaya selama ini dirawat. Tatapan terakhirnya adalah saat Adenaya diambang kematiannya, mata merah akibat semburat darah menatap kearah Christian dengan penuh kepedihan. saat itu Christian berdiri jauh dari tempat Adenaya hampir meregang nyawa. Sorotan matanya waktu itu seakan mengatakan pada Christian bahwa ia meminta maaf, tidak bisa ikut bersamanya.
Christian manarik nafas, mencoba menghilangkan kenangan buruk yang terpatri dalam dalam di hatinya. Ini adalah hari bahagia, dia tidak boleh merusaknya.
Adera sudah memantapkan hati, Biarlah ia menebus dosanya dengan merawat kakak satu satunya itu. Apapun yang terjadi kedepannya maka akan ia fikirkan nanti, sekarang dia hanya perlu menerima kakaknya. Bukan sebagai satu satunya wanita yang dicintai Christian, tapi sebagai kakak yang selalu menyayanginya.
***
Bunyi sirine menandakan bahwa yang ditunggu sudah datang, Adera segera berlari keluar rumah, matanya langsung tertuju pada Christian yang bahkan rela tidak bekerja hanya untuk menyambut Adenaya kerumah mereka. Tidak tidak! Jangan fikirkan itu Adera. Pekik Adera dalam hati
Adenaya dibawa oleh petugas rumah sakit masuk kedalam rumah. Mengisi sebuah kamar kosong yang sebelumnya sudah disiapkan Christian dengan mengerahkan pelayan yang ia pekerjakan kembali. tentu saja dengan alasan karena Adenaya adalah kakak istrinya. Jika memang Adera curiga padanya, Christian tidak peduli lagi. Bahkan jika Adera akan berusaha mengingatnya karena ia terlalu kentara mencurahkan perhatiannya secara penuh kepada Adenaya, ia juga tak akan peduli. Tak akan pernah. Baginya tidak ada hal penting yang bisa ia prioritaskan selain Adenaya.
Christian membeku ditempatnya saat Adenaya sudah dibaringkan diatas tempat tidur. Tidak lupa disertai dengan selang infus dan beberapa alat medis lainnya yang tetap sabar menopang kehidupan bagi Adenaya. Ingin rasanya ia berlari menggenggam tangan gadis itu dan mencurahkan segala rindu yang tertahan, tapi sekuat hati ia masih dengan tegap berada di tempatnya dengan kaki yang hampir melunak.
"Kami permisi dulu" salah satu petugas rumah sakit pamit, menandakan bahwa tugas mereka sudah selesai. Adera mengantarkan para petugas rumah sakit itu kedepan pintu.
"Terima kasih atas kerja keras kalian" ucap Adera sebelum ambulans yang tadi membawa kakaknya berlalu pergi.
"Aku akan menyuruh dokter keluargaku kemari" Adera menghentikan langkahnya didepan pintu kamar Adenaya, karena disanalah Christian berdiri dengan raut wajah yang sukar untuk dibaca. "Aku sudah menyiapkannya" lemah, sangat lemah. Adera sempat mengira itu hanya dengusan tidak jelas. Christian terlihat lelah, seperti kalau tenaganya telah terkuras habis oleh sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √
RomanceWarning!! 18+ & Banyak typo.. Cerita sedang dalam proses revisi ... Adera mengidap amnesia parsial, dimana ia tidak mampu mengingat seseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu 3 tahun, atau lebih, atau mungkin selamanya. dan Saat sepenggal i...