[Chapter 3]

829 137 27
                                    

"Choi Minho, ini baru yang pertama" batin Myungsoo

Koridor SMA Sekang

Seorang yeoja tengah berlari menuju kelasnya, tak lain Park Jiyeon. Hari sudah mulai gelap. Setelah mengikuti kelas tambahannya, ia ingat bahwa ia meninggalkan buku matematikanya di kelas. Langkahnya memelan saat hampir sampai di kelasnya. 'cup..cup..' suara aneh kembali menjalar di telinganya, sama persis dengan suara yang ia dengar di rumahnya kemarin. Ia pun melangkah pelan mendekati suara yang bersumber dari kelasnya itu,

'deg..' matanya membulat sempurna melihat Naeun yang berada di pangkuan Myungsoo dan tengah berciuman dengan mesranya. Kekhawatiran Jiyeon langsung tertuju pada Choi Minho, oppa tirinya. Ia tak bisa membayangkan betapa marahnya Minho melihat hal itu. Ingin ia memberitahukan kepada oppanya itu betapa bejatnya Naeun, namun ia tak ingin membuat hubungan kedua orang itu kandas begitu saja. Jika tak memberitahu pun, ia juga tak ingin Minho dikhianati oleh yeojachingu(pacar) namja itu.

Jiyeon pun hanya menghela nafas dan mengurungkan niatnya untuk mengambil buku matematikanya. Ia juga mengurungkan niatnya untuk memberitahu Minho mengenai hal itu, toh hubungan kedua orang itu juga bukan urusannya, ia justru senang apabila Minho tiada memiliki hubungan dengan yeoja manapun,

'ckrek..' suara jepretan foto membuat Jiyeon menoleh, seorang namja tengah mengabadikan foto Naeun dan Myungsoo yang tengah melakukan hal diluar batas itu. Merasa dilihat orang lain, namja yang memotret itu langsung pergi terbirit-birit, tak ingin apa yang ia lakukan terhambat oleh orang lain,

"Dia anak buah Minho oppa?" tanya Jiyeon dalam hatinya dengan sangat cemas, ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila oppanya melihat foto itu. Jiyeon menoleh dan memandang tajam Naeun yang masih berada di pangkuan Myungsoo lalu pergi begitu saja

Keesokan Harinya, Kelas 3 Fisika 2

'brak!!' pintu kelas didobrak kasar oleh premannya SMA Sekang, tak lain Choi Minho. Dengan penuh amarah ia langsung melangkah ke arah namja yang sejak kemarin membuatnya kacau, tak lain Kim Myungsoo. Ia langsung menarik namja itu dan menghajarnya hingga babak belur. Myungsoo tak langsung melakukan perlawanan hingga Minho melemparnya ke lantai dan hanya memandangnya penuh amarah, ia hanya menyeringai tajam,

"Saekki!!!! Apa yang kau lakukan terhadap yeojaku huh?!!!" Minho sangat marah dengan matanya memerah,

"Wae? Ialah yang mendekatiku. Dan juga, kurasa ia sangat menggoda" ucap Myungsoo santai dan menyeringai tajam membuat emosi Minho semakin memuncak. Minho langsung mendekati Myungsoo dan segera menghajar namja itu, namun Myungsoo langsung menepisnya dan menghajar balik Minho dan meninju wajah Minho berkali-kali hingga wajah Minho serupa dengannya,

"Keumanhae(hentikan)!!" suara yeoja diantara mereka langsung menghentikan aksi Myungsoo. Myungsoo yang tahu siapa pemilik suara itu, tanpa menoleh ia bangkit berkacak pinggang dan memandang tajam Minho yang masih terbaring,

"Malam nanti kita bertanding. Kau bawa Naeun, dan aku juga membawa satu yeoja untuk taruhan. Siapa yang menang, ia berhak memilih siapa yeoja yang akan menjadi kekasihnya" tawar Myungsoo. Minho duduk tanpa berniat melawan Myungsoo,

"Arrasho. Siapa takut" ucap Minho sinis. Naeun hanya diam melihat pertarungan dua orang itu dan langsung menunduk ketika Minho menatap tajam ke arahnya. Minho langsung bangkit dan menggeret paksa Naeun keluar kelas,

"Tsk, menyebalkan!" ucap Myungsoo sinis,

"Kau begitu menyayanginya" batin Jiyeon miris ketika melihat Minho begitu marah kepada Myungsoo, sedari tadi ia hanya menunduk di bangkunya sama sekali tak berniat untuk menonton hal yang membuat seisi kelas heboh

No PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang