"Apa... itu benar?"
Istirahat
"Oppa, bisa kita bicara sebentar?" ajak Suzy yang masih di bangkunya, Myungsoo mengiyakan, Suzy pun melangkah lebih dulu. Myungsoo menghela nafasnya, bangku kirinya, milik Choi Minho kosong, sejak pagi namja itu memang bolos. Ia mengalihkan pandangannya ke bangku paling depan, ia melihat Jiyeon berdiri dan keluar kelas, ia kembali menghela nafas, bahkan yeoja itu tak membawa bekal lagi sehingga ia tak bisa mengganggu yeoja itu dengan mengambil botol yougurtnya. Ia pun segera menyusul Suzy di atap
Rooftop
"Waeyo? Kau terlihat serius?" tanya Myungsoo santai. Suzy masih memandang langit di depannya dengan wajah datar, hingga ia menoleh,
"Bukankah kau hanya mempermainkannya? Kau begitu terkejut melihatnya bisa berbicara? Apa yang ia bisikkan padamu kemarin sehingga sikapmu berubah?" tany Suzy bertubi-tubi. Ya, ia mengetahui rencana Myungsoo karena sebelumnya namja itu memang memberitahunya agar ia tak salah paham. Myungsoo hanya menunduk,
"Anhiya gwenchana. Mianhe jika menyakitimu" ucap Myungsoo pelan,
"Oppa!! Aku ini yeojachingumu!!" bentak Suzy dengan suara keras, wajahnya memerah penuh amarah. Ingin sekali bagi Myungsoo mengakhiri hubungannya itu, namun ia masih tak tega kepada Suzy, hubungan mereka sangatlah dekat dan banyak kesalahannnya kepada yeoja itu, "Aku tak akan tinggal diam! Aku tak bisa membiarkanmu tersenyum kembali dengannya apalagi dengan perasaan tulusmu itu, aku tak akan membiarkannya. Tetap bersamaku atau ia akan mati!!" ancam Suzy membuat Myungsoo menoleh terkejut ke arahnya,
"Apa yang kau katakan?!" timpal Myungsoo ikut keras,
"Wae? Kau membentakku? Apa kau ingin umur yeoja itu lebih pendek? Sekarang? Besok? Huh?" tanya Suzy tajam, Myungsoo memejamkan matanya kesal,
"Karena aku yeojachingumu!! Apa kau pikir aku akan membiarkanmu bersama orang lain?!" ucap Suzy semakin keras saja. Tidak ada pilihan lain bagi Myungsoo, ia langsung memeluk Suzy,
"Mianhe..." ucap Myungsoo terlihat benar-benar meminta maaf. Suzy membalas pelukan Myungsoo lalu menyeringai tajam
Canteen
Jiyeon tengah santai memakan makanan yang ia pesan, tidak ada siapapun di bangku ia duduk, hingga seseorang menaruh nampan di depannya,
"Annyeong, Jiyeon-aa" suara manis seorang yeoja membuat Jiyeon mendongak, ia membulatkan matanya sumringah melihat yeoja imut yang masih berdiri di depannya,
"Wuaah Jieun-aa!!!" jerit Jiyeon saking senangnya, Jieun langsung melonjak kaget,
"Yak neo(kau)!!!! Kau bukan Jiyeon!! Siapa kau!!!" tanya Jieun yang masih kaget, ia tak percaya Jiyeon mengeluarkan suaranya,
"Yak!! Aish, micheoseo?! Kau lupa dengan chingumu sendiri huh?!" bentak Jiyeon kesal,
"Yak!! Kau bisa berbicara! kau bukan Jiyeon!!" balas Jieun tak kalah keras, Jiyeon mendesah kesal,
KAMU SEDANG MEMBACA
No Perfection
Fanfiction||COMPLETED|| In Minho's eyes, she is not perfect. She is just in a fragile crystal, embracing herself and her bitter past. Until someone comes and breaks the crystal, also breaks her for second time. He is the man who gives Jiyeon pain and comfort...