Keesokan Harinya, 08.21 am
Suzy turun dari taksi yang membawanya dari Gimhae International Airport ke pegunungan tempat teman-temannya mengadakan bakti sosial. Ia terpaksa harus kembali karena hal itu juga menyangkut nilainya sekaligus ia tak ingin meninggalkan Myungsoo sangat lama, ia takut namja itu semakin dekat saja dengan Jiyeon tanpanya. 'tap...tap...' ia melangkahkan kakinya santai dengan pakaian vulgar yang masih melekat di tubuhnya,
"Huhhh, apa aku harus ke penginapan sekarang?" gumam Suzy bertanya pada dirinya sendiri. Di perjalanan melalui kebun-kebun yang begitu rindang, ia menghentikan kakinya melihat suasana yang cukup ramai. Ia mengedarkan pandangannya dan mendapati kelompoknya di kebun jeruk, rupanya mereka sedang memanen. 'trap..' amarahnya memuncak ketika melihat Myungsoo dan Jiyeon bersama, mereka terlihat begitu senang. Suzy mengepalkan tangannya keras, semua anggota kelompoknya begitu bahagia dan ige mwoya? Naeun tengah bercanda tawa dengan Jieun, apa saja yang terjadi ketika ia tak ada? Tanpa tunggu lama, ia langsung melangkah mendekat,
"Eoh, Suzy?" panggil Naeun terkejut, semua langsung menoleh terkejut apalagi Myungsoo dan Jiyeon, "Eotteokhae?" batin mereka,
'tap..brukk..' Suzy langsung menarik Jiyeon dan melempar yeoja itu, "Aww...!!" ringis Jiyeon,
"Jiyeon-aa" panggil Jieun, yeoja itu langsung membantu sahabatnya,
"Yak Bae Suzy!!" bentak Myungsoo karena perlakuan Suzy yang kelewat batas, 'plakk..' tapi adanya ia mendapat tamparan yang begitu kerasnya,
"Yak Kim Myungsoo, juggolae(kau ingin mati)?!!!" balas Suzy dengan kerasnya sementara Myungsoo mengelus-elus pipinya yang sangat sakit,
"Ttarawa!!" tak ada pilihan lain, Myungsoo langusng menyeret Suzy meski yeoja itu berontak,
"Neo gwaenchana?" tanya Jieun khawatir kepada Jiyeon, Jiyeon mengangguk,
"Ireonna" ucap Naeun singkat sambil mengulurkan tangannya kepada Jiyeon, ia masih saja gengsi. Tapi Jiyeon tersenyum dan menerima uluran tangan Naeun,
"Gumawo" ucap Jiyeon, Naeun mengangguk singkat tanpa memandangnya sedari tadi. Di sisi lain, Minho juga nampak tersenyum melihat perilaku Naeun
Puncak Bukit
Myungsoo melepaskan genggaman tangannya dan berbalik menatap tajam Suzy. 'plakk..' tamparan kembali mendarat di pipi kiri Myungsoo,
"Myungsoo oppa! Ige mwoya, kau ingin yeoja itu mati heh?" bentak Suzy dengan kerasnya, air mata nyaris keluar dari matanya. Myungsoo menatap Suzy sambil memegang pipinya yang sakit dua kali lipat,
"Sampai kapan kau akan seperti ini eoh?" tanya Myungsoo balik,
"Wae? Aku yeojachingumu, aku tak akan pernah melepaskanmu Kim Myungsoo! seharusnya kau sadar, apa kau pikir hanya Jiyeon yang tersakiti? Aku lebih sakit disini!" bentak Suzy lagi, air mata sudah mengalir di matanya, Myungsoo diam. Ia sadar ia juga menyakiti Suzy, tapi ia tak mencintai yeoja itu lagi. Jika bersama Suzy bukankah Suzy akan lebih terluka? Ia tetap teguh, hanya Jiyeon yang bisa ada di sampingnya, tidak dengan Suzy. Hidupnya akan semakin tak beraturan jika tetap bersama Suzy,
KAMU SEDANG MEMBACA
No Perfection
Fanfiction||COMPLETED|| In Minho's eyes, she is not perfect. She is just in a fragile crystal, embracing herself and her bitter past. Until someone comes and breaks the crystal, also breaks her for second time. He is the man who gives Jiyeon pain and comfort...