07.00 pm
Suzy tengah mematut dirinya di cermin. Ia tersenyum menyeringai, menggunakan olympiade untuk mengancam Myungsoo tak buruk juga. Senyumnya semakin mengembang menyadari dirinya yang begitu cantik,
"Huhh, bagaimana bisa Myungsoo ingin meninggalkan yeoja secantik ini?" gumamnya sambil menata rambut cokelatnya yang ia biarkan tergerai. Dress hitam selutut tanpa lengan dan high heels dengan warna sepadan membuat kecantikannya kian terpancar.
'ting...tong...' hatinya benar-benar senang saat seseorang menekan bel rumahnya, ia pun segera keluar dari kamarnya dan membuka pintu utama apartemennya,
"Myungsoo oppa...." ucapnya manja,
"Kajja" ajak Myungsoo dingin lalu pergi tanpa menggandeng Suzy, yeoja itu menjadi cemberut,
"Yah kenapa kau mengabaikanku? Atau Jiyeon akan....
"Arrasho kajja" potong Myungsoo langsung berbalik dan menggandeng Suzy dengan malasnya, Suzy hanya tersenyum menang
***
Di sisi lain, Jiyeon hanya diam memandangi luar jendela melihat keramaian kota Seoul di malam hari. Masih dengan balutan seragam, ia tak tahu menahu kemana oppanya Choi Minho membawanya pergi. Ia hanya diam menurut
Flashback on~
"Jiyeon?" tanya seorang namja yang sedang terkejut, Jiyeon langsung menoleh,
"Oppa?" Jiyeon terkejut mendapati Choi Minho tak jauh darinya dan Myungsoo. Sementara Myungsoo hanya mendengus kesal, Minho mendekat ke arah mereka,
"Ige mwoya(apa-apaan ini)?" tanya Minho geram ke arah Myungsoo,
"Oppa, bagaimana bisa kau ada disini?" tanya Jiyeon masih terkejut, ia takut dengan reaksi Minho nantinya,
"Menurutmu kenapa?" tanya Minho balik menatap Jiyeon dengan marahnya, ia langsung menarik kerah Myungsoo,
"Bukankah sudah kukatakan untuk menjauhinya heh?!" gertak Minho, Myungsoo hanya diam,
"Oppa keumanhe" ucap Jiyeon seraya mencoba melepaskan tangan Minho dari Myungsoo,
"Ttarawa" ucap Minho langsung menarik Jiyeon pergi, Jiyeon sebenarnya ingin menolak namun tidak bisa, ia hanya menatap sendu Myungsoo yang ditinggalnya
Flashback off~
"Apa kau begitu mencintainya?" tanya Minho masih terkonsentrasi ke jalanan, Jiyeon sempat menoleh ke arahnya,
"Kurasa kau tahu apa yang aku rasakan" ucap Jiyeon datar tetap memandang depan, Minho tersenyum kecut,
"Ternyata aku benar-benar dibohongi" gumam Minho yang masih bisa didengar Jiyeon, yeoja itu menoleh dan kembali teringat ucapan Naeun,
"Kurasa, ia mulai mencintaimu saat aku mengatakan padanya jika kau mencintainya"
"Apa maksudmu?" tanya Jiyeon halus, Minho menghela nafas,
KAMU SEDANG MEMBACA
No Perfection
Fanfiction||COMPLETED|| In Minho's eyes, she is not perfect. She is just in a fragile crystal, embracing herself and her bitter past. Until someone comes and breaks the crystal, also breaks her for second time. He is the man who gives Jiyeon pain and comfort...