[Chapter 7]

792 120 17
                                    

Coffee Bar, Seoul

'brumm..' Minho menghentikan motor ninjanya di parkiran Coffee Bar, ia sendiri. Ia sedikit menata rambutnya setelah menaruh helmnya. Tiba-tiba matanya menangkap suatu pemandangan yang menariknya. Di dalam Coffee Bar, ia melihat Myungsoo tengah bercanda tawa dengan yeoja yang sangat cantik, entah siapa ia tak mengenalnya. Minho pun terkekeh,

"Yah, Kim Myungsoo... kau sangat bodoh. Cih, usahamu sangatlah sia-sia, babbo!" gumam Minho sambil tertawa, "Keunde, kau sangat pintar juga. Aku sangat menunggu waktumu untuk melemparnya eoh"

Minho pun mengurungkan niatnya untuk masuk dan mengendarai motornya balik arah

Keesokan Harinya. Sekang Senior High School, Kelas 3 Fisika 2

"Annyeonghaseyo, naneun Bae Suzy inmida(hai, namaku Bae Suzy)" ucap manis seorang yeoja cantik di depan kelas, semua hagsaeng namja nampak heboh karena kecantikannya,

"Diam!!!" bentak Lee Saem sambil memukulkan bukunya, semua hagsaeng nampak diam, "Bae Suzy, duduklah di bangku paling belakang sebelah kanan Kim Myungsoo" ucap Lee Saem sambil menunjuk bangku yang ia maksud, Suzy mengangguk manis lalu duduk di bangkunya

Istirahat

'tap..' lagi-lagi Myungsoo mengambil botol yougurt dari bekal Jiyeon lalu pergi begitu saja. Jiyeon pun sudah hafal, jika Myungsoo tak mengambilnya justru membuatnya heran. Bahkan Myungsoo juga pernah mengganggunya memakan bekalnya, itu sudah biasa baginya.

Di sisi lain, Suzy hanya diam di bangkunya meliihat perlakuan Myungsoo kepada Jiyeon, ia sudah mengerti. Ia pun menuju bangku Jiyeon setelah yeoja itu menghabiskan bekalnya dan diam membaca buku,

"Annyeong, Jiyeon-sshi" sapa Suzy sambil mengulurkan tangannya, Jiyeon pun mendongak. Hampir semua kelas memandang ke arah mereka, "Naneun Bae Suzy(aku Bae Suzy)" ucap Suzy, Jiyeon pun menjabat tangan Suzy lalu melepasnya lagi, hanya itu. Suzy pun hanya tersenyum,

"Nice to meet you" ucap Suzy dengan nada sedikit senang lalu pergi keluar kelas. Jiyeon pun hanya mengerutkan keningnya. Pasti ada yang aneh dari yeoja itu, ini tak biasa, batinnya. Namun ia tak ambil pusing dan kembali fokus ke bukunya

Atap

Hembusan angin menerpa wajah Myungsoo, 'glek..' dengan coolnya ia bersandar di pagar atap sambil meneguk yougurt milik Jiyeon. Meski terlihat santai, nampaknya hatinya sangat gelisah. Ia faham dengan tatapan remeh Minho, ia sadar namja itu tak menyayangi Jiyeon. Myungsoo pun mengambil ponsel di saku jaketnya lalu menelpon seseorang,

"Yeoboseyo(hallo)?" suara serak di seberang sana membuat Myungsoo tersenyum menyeringai,

"Ini aku, Kim Myungsoo, Tuan Muda Kim"

Sungai Han, 06.00 pm

Sepulang sekolah, Minho membawa Naeun ke sungai Han. Mereka berjalan-jalan menikmati pemandangan dan segarnya udara luar sambil menggenggam tangan satu sama lain,

"Oppa, jadi kau begitu membencinya juga ne?" tanya Naeun sambil menatap aliran sungai,

"Ne?" ucap Minho menoleh pada Naeun, "Nugu(siapa)?" Naeun menoleh,

"Tentu saja yeoja bisu itu yang kumaksud" ucap Naeun,

"Eoh, dangyeonhaji(tentu saja). Untuk apa aku peduli kepada yeoja cacat seperti itu. Cih" ucap Minho, Naeun tersenyum, "Keunde, wae tiba-tiba kau membahasnya? Itu sangat menyebalkan eoh" lanjut Minho, Naeun hanya menggeleng sambil tersenyum,

"Anhiya, dwaesseo(lupakan)" ucap Naeun, mereka duduk di sebuah bangku,

"Aa, changkamman(tunggu sebentar). Aku akan membeli minuman" ucap Minho masih berdiri, Naeun mengangguk. Ia pun pergi dengan coolnya menuju mesin minuman. Dengan santainya ia memasukkan koin lalu mengambil minuman yang telah ia pilih,

No PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang