[Chapter 9]

782 114 20
                                    

WARNING !!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !!!!

buat yang membaca chapter ini, siap-siap untuk perang menghadapi kelakuan KIM MYUNGSOO :v Jiyeon Fighting !!

Happy Readings ^^

***

"Kim Myungsoo... namja itu...." batin Jiyeon, tubuhnya bergetar hebat,

'wussss...' sengatan listrik kembali mengalir ke arah dua namja yang tadi mendekati Jiyeon, seketika mereka langsung tersungkur tak berdaya, anhi bahkan mereka tak lagi bernyawa. Jiyeon sangat ketakutan, 'brukk..' ia langsung terduduk, bahkan ia tak berdaya untuk bergerak lagi, ia pasrah.

'sret..' bola mata Myungsoo kembali berwarna normal, tatapannya berangsur kembali seperti semula. Ia hanya diam menatap Jiyeon yang tertunduk takut kepadanya. Ia pun menghela nafas lalu berlari mendekati Jiyeon,

"Jiyeon-aa neo gwaenchana?" tanya Myungsoo sambil memegang bahu Jiyeon, otomatis tangan Jiyeon langsug menepisnya,

"Yah, Jiyeon-aa gwaenchana. Aku takkan menyakitimu eoh. Geokjeongma" ucap Myungsoo, Jiyeon langsung menatap sendu ke arahnya, bagaimana bisa ia tak takut? Myungsoo pun menunduk. Babbo, bagaimana bisa ia menunjukkannya kepada Jiyeon?

"Eoh,, inilah aku. Inilah aku yang sebenarnya. Aku akan seperti itu saat sedang dalam bahaya. Akan selalu seperti itu" lirih Myungsoo. Ia bahkan tak tahu apa Jiyeon akan mempercayainya, rencananya bisa hancur total. Jiyeon pun mengatur nafasnya, lalu dengan tangan yang masih bergetar, ia mengambil ponselnya,

"Nan arra(aku tahu). Aku akan mencoba menerimanya seperti kau menerimaku, oppa..."

Pesan Jiyeon sedikit membuat Myungsoo lega, meskipun begitu ia tak terlalu yakin,

"Eoh, dwaesseo(lupakan). Wajahmu penuh luka, aku akan mengobatinya"

Myungsoo menghela nafas setelah membaca pesan Jiyeon, bahkan yeoja itu tak mempermasalahkannya sama sekali? Apa benar?

"Huhf.. arrasheo. Kajja(ayo), kita akan menginap di hotel malam ini" ucap Myungsoo. Ia pun membantu Jiyeon bangkit dan memapah yeojanya itu yang terlihat masih trauma

Canvas Hotel, Busan

Di dalam satu ranjang, Jiyeon mencoba tidur membelakangi Myungsoo. Banyak pikiran masih membelenggu di otaknya membuatnya sulit tidur. Sementara itu, Myungsoo justru tengah duduk memejamkan matanya, ia pun juga tak bisa tidur. Perlahan ia membuka telapak tangan kanannya lalu menghela nafas pelan,

"Babboya, jeomal babboya!!!" gumam Myungsoo merutuki dirinya sendiri. Setiap kali ia mengeluarkan kekuatannya, disaat itulah ia selalu mengingat bayang-bayang masa lalunya yang sangat ia sesali seumur hidupnya, 'tes..' bahkan ia selalu meneteskan air matanya mengingat hal itu,

"Park Lian, Park Hyojoon, eodiseo(kau dimana)?" lirihnya pelan memejamkan matanya kembali. Memang sebuah keajaiban ia mengetahui kedua nama itu, namun sayangnya ia tak bisa menemui mereka lagi, entah kemana mereka seperti bak ditelan bumi. Bahkan appa(ayah)nya cukup sulit menggali informasi kedua anak itu, ia hanya mengetahui mereka masih berada di Korea sehingga Myungsoo tak segan-segan untuk berpindah ke Korea,

No PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang