Update lagi....
Jangan lupa vote dan komentarnya yaaa
Hujan?
Apa mungkin saat ini sedang hujan? Jika tidak, mengapa aku merasa seluruh tubuhku basah kuyup? Aku mendengar orang-orang tengah tertawa, entah sedang menertawai apa ketika aku merasakan wajahku terguyur air kembali, hingga membuatku kaget setengah mati.
Aku terbangun dengan nafas sesak, mataku belum sepenuhnya fokus ketika telingaku mendengar suara tawa mengejek membahana di sekitarku. Aku langsung waspada, mengerjapkan mata beberapa kali untuk mengembalikan kesadaranku. Mereka, orang-orang berwajah menawan namun berhati iblis, tengah berdiri mengelilingi ranjangku dengan seringai licik penuh kejahatan.
Selain sosok Reza yang tidak pernah kusangka akan bertemu lagi, kini aku juga melihat Keira, dia salah satu saingan kak Luna di dunia model. Dan Lea juga ada di sana, tersenyum sinis seolah hendak mengulitiku. Aku tidak terlalu mengetahui hubungan yang terjalin di antara mereka, namun aku yakin ini bukanlah sesuatu yang baik untukku. Aku mulai merasa ketakutan, karena aku lemah dan hanya sendirian di sana. Tampaknya Ed tidak peduli kepadaku, dia membiarkan saja aku menjadi hidangan empuk bagi para Serigala kelaparan ini.
"Putri tidur akhirnya bangun juga, bagaimana rasanya dimandikan ketika tertidur? Enak?" Bisik Lea dekat telingaku, sebelum mendorong bahuku hingga terjerambab kembali di atas kasur yang sudah basah kuyup.
Tuhan, apa salahku kepada mereka hingga harus mengalami nasib seperti ini?
"Apa yang kalian inginkan dariku?" Tanyaku tergagap, aku berusaha duduk kembali sambil menahan rasa dingin yang mulai aku rasakan. Tubuhku mulai mengigil, namun mereka seolah tidak peduli.
"Kami menerimamu bukan untuk tidur, pemalas! Sekarang bangun, dan buatkan kami makan malam yang enak!"
"Tapi, tante! Bukankah ada bibi yang biasa memasak di dapur?"
"Jangan membantah perintahku, atau kamu akan mengalami sesuatu yang sangat menyakitkan!"
"I-iya tante, aku akan memasak untuk kalian. Tapi aku harus ganti pakaian dulu."
"Tidak perlu, manis! Kami sudah kelaparan, jadi segera saja pergi ke dapur sekarang!"
"Tapi---"
Sekali lagi guyuran air menghantam mukaku hingga membuatku terkejut dan gelagapan mencari udara. Sementara Keira menaruh kembali gayungnya ke dalam ember kecil yang ditentengnya. Ia tertawa senang ketika melihatku basah kuyup seperti tikus yang terjatuh ke dalam got. Betapa aku ingin berteriak di depan wajah mereka, tetapi airmata yang malah keluar membasahi pipiku.
"Jangan pernah membantah apapun perintah dari kami, lagi! Atau kami akan dengan senang hati membuatmu lebih menderita!" Keira memberi kode dengan matanya kepada ketiga kroninya, dan tanpa aku sangka mereka menarik tangan dan kakiku dengan kasar.
Tubuhku jatuh berdebam di atas lantai yang keras dan dingin, pantatku sakit luar biasa namun lebih sakit lagi hatiku yang tidak berdaya. Belum puas dengan kekejaman mereka, tanpa perasaan Lea dan Keira menyeret tanganku keluar dari kamar diikuti Ivone dan Reza.
"Apa yang kalian lakukan padaku? Lepaskan aku, lepaskan!" Teriakku mencoba memberontak, aku berusaha melepaskan pergelangan tanganku yang mulai sakit namun hasilnya sia-sia. Cengkeraman mereka seperti capit baja yang sangat kuat, meski aku telah mengerahkan seluruh tenagaku namun sekali lagi aku tidak berdaya melawan dua wanita dewasa yang jauh lebih kuat dariku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Sasi (Sudah Terbit)
RomanceSasi Kirania, gadis 19 tahun yang terpaksa terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak diinginkannya bersama seorang pria keturunan ningrat Inggris. Dia hanyalah pengganti dari kakaknya, yang melarikan diri di hari pernikahannya. Meski sesungguhnya...