"Unconscious mind
I'm wide awake
Wanna feel one last time
Take my pain away...."🎵Alan walker - alone
[ IV ]
Syifa sampai di kelasnya tepat tiga menit sebelum bel sekolah berbunyi. Ia segera izin ke wali kelasnya untuk pergi menuju ruang osis, melaksanakan tugasnya sebagai wakil ketua osis dalam penyelenggaraan acara sekolahnya.
Hari ini, sekolahnya akan mengadakan pertandingan futsal, basket, voli, dan pertandingan olahraga lainnya. Syifa berjalan di koridor sambil bersenandung pelan.
"Syif!"
Syifa menolehkan kepalanya ke belakang mencari siapa yang memanggilnya. "Lo udah nyuruh anak-anak osis kumpul pagi ini kan?" Dikha—ketua osis—sedikit berteriak di koridor agar Syifa mendengarnya, yang membuat Syifa melotot dengan jari tulunjuk didepan bibirnya.
"Ssstt! Murid-murid sama guru lagi pada dikelas bego, jangan teriak teriak."
"Lo udah kumpulin anggota osis kan?" kali ini, Dikha berbicara pelan karena sudah berjalan beriringan disebelah Syifa. "Udah," ucapnya santai mengingat tadi malam ia sudah men-spam group osis dengan celotehannya.
"Ntar lo yang pimpin rapat ya, gua mau cabut bentar. Lo kan wakil, mestinya kerja yang bener menggantikan ketua."
"Ketua osis edan!" Syifa berdesis sinis.
Dikha tertawa mendengar Syifa menggerutu. "By the way, lo hari ini beda syif," Dikha mengamati Syifa terang-terangan dari kepala sampai kaki. "Jadi makin........"
Lantas, Syifa berdegup cemas.
"Makin tengil." Dikha menjulurkan lidahnya sambil berlari meninggalkan Syifa yang penuh kesal. "KAMPRET DIKHA!"
Dikha terkekeh sambil melayangkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Syifa pun bergegas menuju ruang osis. Gadis itu melangkah dengan riang, dan sesampainya disana, sudah bisa ia tebak teman-temannya mengomentari penampilannya. Bersiul-siul gak jelas, ada juga yang mengatakan dirinya tidak cocok. Memang keturunan iblis semua temannya.
Saat Icha hendak mengomentari, Syifa menutup telinganya. "Kalo lo juga mau ikut-ikutan, mending stop karena gue udah kenyang."
Icha menepuk bahu Syifa keras. "Yaelah, gue ikutan seneng kali lo jadi cewek! Cakep sumpah!" Ia menyengir menunjukkan behel kuning yang sedang dipakainya.
"Kuning? Kayak gak ada warna lain aja." Syifa memutar kedua matanya. Sementara Icha mendelik tak terima, "Lucu tau!"
"Jadi kayak banyak jigong di gigi lo,"
"SYIFA!"
***
"Jadi acara dimulai jam 9, terus sambutan kepala sekolah sama ketua osis, ntar semua kelas dikunci biar gak ada yang mager-mageran dikelas." Syifa berbicara tegas didepan sekumpulan anggota osis.
Kemudian ia menyipitkan matanya sinis, "Pokoknya semua siswa harus diluar kelas! Terus konsumsi dateng jam 11, ohiya satu lagi, kalian semua harus bertugas! Ber-tu-gas! Semua anggota osis yang gak kerja dapet SP osis! Ngerti?"
"Iyaaa," seru mereka semua serempak, sedikit malas juga menghadapi omelan dari Syifa yang sudah didengar beribu kali.
"Yaudah kalo gitu sekarang sesi keamanan, suruh anak-anak keluar kelas ke lapangan buat acara pembukaan!"
"Terus... hmm Aldo! Lo panggil guru-guru ke lapangan juga, do." Sementara Aldo hanya menguap sambil merentangkan kedua tangannya persis bangun tidur. "Aldo!"
![](https://img.wattpad.com/cover/71715139-288-k736965.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BestFriend?
Teen FictionSyifa memang tak bisa jauh-jauh dari Arif, sahabatnya sejak kecil. Dulu, jika ada seseorang yang menganggu Syifa, Arif akan cepat hadir seperti superhero dan mengatakan bahwa dirinya sahabat Syifa yang akan selalu melindunginya. Sekarang, Arif pun a...