6:: Hal kecil disekitarnya

562 124 10
                                    

"We're falling apart
still we hold together
We've passed the end so we chase forever
'Cause this is all we know
This feeling's all we know..."

🎵The chainsmoker - All we know

[ VI ]

"Arkha tadi ngapain, Syif?" Icha meringsut mendekati Syifa, wajahnya menunjukkan ekspresi penasaran.

"Ngobrol biasa."

"Yakin? Kayaknya modus deh tu anak,"

"Maybe."

"Kok lo biasa aja sih? Perasaan first impression lo ke dia tuh bagus banget, lo seneng banget bisa nyanyi bareng dia di uks, kan?"

Syifa menatap Icha jengah. "Gaktau ya Cha, awalnya gue interest banget sama dia. Tapi tadi dia tuh bikin risih, gak nyaman."

"Baguslah, jangan deket-deket sama dia deh! Suka mainin cewek,"

Syifa hanya bergumam tak jelas, membereskan beberapa dokumen. Sekarang jam lima sore, acara sudah lama selesai. Sebagai anak osis sudah sewajarnya mereka pulang lebih lama.

Drtt drttt

Arifian: lo dimana

Syifa menepuk dahinya. Astaga! Ia lupa memberitahu Arif kalau ia akan pulang lebih lama. Pasti Arif sudah menunggunya sedari tadi.

Syifa aqiella: MAAFIN GUE ALIT BERKULIT SISIK! gue pulang telat masih banyak yang harus dikerjain, kayaknya maghrib baru selesai.

Syifa aqiella: pulang duluan aja.

Sudah kebiasaan lama ia dan Arif pergi serta pulang sekolah bersama, walaupun sekolah tak jauh dari rumah mereka.

Arifian: gua nanya lo dimana, kutil.

Syifa aqiella: ruang osis. Why?

Syifa aqiella: udeh pulang duluan aja sana, gue masih lama.

"Kerja Syif jangan main hp!"

Syifa tersentak kaget. "Ish, iya iya." Berpikir sebentar, Syifa melanjutkan. "Eh Dik, anak basket udah pada pulang dari jam berapa?"

"Jam empat."

"Duh, mampus! Berarti Alit udah nungguin gue sejam. Abis deh gue diomelin ntar." Syifa berbicara pada dirinya sendiri. Merutuki keteledorannya.

"Sejam lebih, kampret."

Seseorang berdiri menyenderkan tubuhnya di pintu. Dengan satu tangan disaku celana, dan satu tangannya menyanggah tasnya dipundak kiri.

"Alit! Cepet amat lo, baru gue sms."

"Gue tunggu di bangku luar," seru Alit sambil menepukkan tangannya dikepala Syifa, mangacak-ngacak rambut gadis itu. Membuat beberapa perempuan anggota osis berdesis histeris pelan sekaligus iri pada Syifa.

Icha melirik Syifa sebentar, kemudian berkata. "Arif cuma jinak sama lo ya, Syif."

"Hah? Jinak, jinak, lo kira hewan!"

"Dibalik sifat dinginnya dia sama cewek, cuma sama satu cewek dia bisa sehangat itu. Ya elo. Ya walaupun dia bertingkah gila kalo lagi sama temen cowoknya," ucap Icha sambil menyatukan kedua tangannya didepan dada.

Matanya berkilat-kilat, "Kayak di wattpad-wattpad!"

Syifa terkekeh, "Yee hidup didunia nyata dong!"

BestFriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang