2:: Moodbreaker

791 221 15
                                        

"But If you loved me
Why'd you leave me?
Take my body..."

🎵Kodaline - All i want

[ II ]

Syifa tak berhenti tersenyum sepanjang perjalanan pulangnya bersama Arif. Ia melangkahkan kakinya lebar-lebar, atau sesekali juga berjinjit-jinjit. Benar-benar seperti anak kecil yang baru dapat permen.

"Kenapa sih lo? Mesem-mesem mulu," tanya Arif penasaran.

Merasa belum dijawab gadis itu-atau mungkin tidak akan dijawab, karena gadis itu memandang kearah lain seakan tidak mendengar. Ia mencondongkan wajahnya lebih dekat ke arah Syifa.

Menaikan sebelah alisnya menganalisis kejadian apa yang membuat sahabatnya yang sudah gila ini terlihat semakin gila.

Sontak gadis itu memundurkan wajahnya, dan melayangkan tampang 'Apa?'.

Arif berdecak, mengulangi kembali pertanyaannya. Yang sialnya, hanya dibalas cengiran gadis itu yang menjadi-jadi. Tak lama, Syifa menatap Arif.

"Tebak tadi gue di UKS sama siapa?" Syifa bertanya kepada Arif disertai senyuman yang terus menghiasi wajahnya.

Tanpa berpikir, Arif menunjuk dirinya sendiri. "Gua,"

Syifa mendesis, bahkan sedikit mendumel. "Bukan lo bego, maksud gue setelah lo keluar dari UKS. Duh, bolot kok dipelihara, pak."

"Heh, udah mulai berani, ya." Tangan Arif menjulur menyapit bibir Syifa yang masih terbuka saat berbicara tadi, gerakan spontan Arif membuat Syifa kaget sekaligus kesal. Ia mencoba melepaskan tangan Arif.

Karena kesulitan, maka gadis itu dengan sengaja menggigit tangan Arif dan membuatnya menjerit kesakitan. Arif melihat bekas gigitan dijari-jarinya yang memerah. Ia bergidik geli.

"Jigong lo nempel dijari gua, tai!"

Syifa hanya menaikan kedua bahunya tak peduli. Ia meneruskan berjalan yang kemudian disusul Arif disampingnya. Lelaki itu menoleh ke arahnya hendak bertanya.

"Emang siapa yang bareng lo di UKS tadi siang?" Tanya Arif, lagi.

"Arkha hehehe,"

Arif sedikit terkejut, namun menutupinya kembali mengajukan pertanyaan. "Ngapain lo berdua?"

"Jangan-jangan.... mesum ya lo bedua?!" Sambar Arif.

Syifa melotot. "Enak aja kalo ngomong!"

Gadis itu memukuli tubuh Arif menggunakan binder hijau pastel yang selalu dibawanya ke sekolah. Menghentak-hentakkannya tanpa ampun, membuat Arif meringis dan cepat-cepat meminta ampunan.

"Pokoknya kita gasengaja nyanyi satu lagu bareng, Lit! Akhirnya kita malah nyanyi-nyanyi bareng deh hihihi."

"Dih ketawa macam apa itu?"

Syifa segera membalasnya dengan tinjuan dibagian lengan. Memang cowok disebelahnya ini hobi membuat moodnya turun drastis. Ya walaupun tak jarang juga, membuat moodnya naik.

"Halah biasanya juga ketawa ngakak lebar-lebar," Arif mencibir.

"ISH, ALIT!"

Teriakan nyaring Syifa membuat Arif segera berlari meninggalkannya demi menyelamatkan lengannya agar tidak terkena tonjokan lagi.

"Alit tungguin ih, sini lo nyet!" Syifa hendak berlari menyusul Arif sebelum seseorang memegang lengannya. Seorang gadis manis dan kedua temannya dibelakangnya. Syifa berpikir cepat siapa gadis itu, dan akhirnya menemukan bahwa ia Anggit.

BestFriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang